BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial
di mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan
menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain.
Definisi ini berdasarkan pada konsep inti, yaitu : kebutuhan, keinginan dan
permintaan; produk, nilai, biaya dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan
hubungan; pasar, pemasaran dan pemasar. Adapun tujuan pemasaran adalah mengenal
dan memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan
dapat terjual dengan sendirinya (Sugito, 2008).
Riset Pasar adalah sesuatu yang penting dalam
bisnis karena dengan riset pasar akan diketahui apa yang dibutuhkan pasar atau
masyarakat dan juga mengetahui pesaing-pesaing bisnis yang ada. Dengan
mengetahui apa yang dibutuhkan pasar dan pesaing yang ada dapat membuat produk
yang sesuai dengan pasar dan dapat membuat produk tersebut dapat bersaing
(Rhesti, 2012).
Riset Pasar dalam bisnis sangat penting karena
dengan riset pasar akan diketahui apa yang dibutuhkan pasar atau masyarakat dan
juga mengetahui pesaing-pesaing bisnis yang ada. Dari hasil riset pasar dapat
juga diketahui siapa yang membutuhkan
produk/service kita, dimana produk/service
tersebut dibutuhkan dan kapan
produk/service tersebut dibutuhkan, dan kualitas produk/sercvice seperti apa yang dibutuhkan. Selain itu
juga dapat diketahui juga besar permintaan
nyata dan potensi permintaan,
kemudian kapan saat-saat permintaan
memuncak, kapan saat-saat menurun.
Sehingga kecenderungan - kecenderuangan dan trend pasar dapat diketahui apakah terus menaik atau pada saat
tertentu akan menurun (Dendie, 2010).
Produk menurut Kotler dan Amstrong (1996) dalam
Andreas, 2009 adalah : “A product as anything that can be offered to a market
for attention, acquisition, use or consumption and that might satisfy a want or
need”. Artinya produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk
mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan dan yang dapat memuaskan keinginan
atau kebutuhan konsumen.
1.2 Perumusan Masalah
a.
Gambaran umum usaha ini adalah
usaha yang memasarkan produk olahan ikan, produk ini cara pemasarannya dengan
cara lewat pintu ke pintu, Perum Griya Santa. Sementara belum menetap karena
usaha ini hanya memproduksi sedikit produk.
b.
Karakteristik konsumen pada usaha
ini, konsumen lumayan peminatnya, rata-rata para konsumen lebih suka produk
olahan ikan.
c.
Efisiensi pemasaran ini cukup
efisien karena investor seorang diri tidak dapat mempengaruhi harga dari suatu
sekuritas. Informasi tidak tersedia secara luas kepada semua pelaku pasar pada
saat yang bersamaan. Informasi dihasilkan secara acak (random) dan tiap-tiap
pengumuman informasi sifatnya random satu dengan yang lainnya. Investor
bereaksi dengan menggunakan informasi secara penuh dan cepat,sehingga harga
dari sekuritas berubah dengan semestinya mencerminkan informasi tersebut untuk
mencapai keseimbangan yang baru. AGM dari pemasaran cukup laba, kenapa
dikatakan cukup karena proses pemasaran tidak mencari keuntungan terlalu banyak
tapi mencari pelangganan, dan usaha ini memasarkannya barang jumlahnya tidak
terlalu banyak hanya sedikit. Saluran pemasarannya melalui mulut ke mulut dan
anggota pemasaran itu sendiri karena usaha ini masih tergolong kecil. Lembaga
pemasaran yang berjalan pada usaha ini adalah koperasi mahasiswa yang ada di
Laboratorium Sosek Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya.
d.
Menurut kelompok kami strategi
usaha yang tepat di dalam proses pemasaran disesuaikan dengan produk yang akan
dijual, lokasi pemasaran, harga produk yang akan dijual dan promosi pemasaran
yang bagus.
1.3 Kegunaan Praktikum
·
Praktikan mengerti bagaimana
membuat suatu strategi pemasaran produk yang efisien
·
Dalam praktikum, praktikan mampu
mengetahui jenis structure, conduct, performance dari tingkat kepuasan pembeli
dalam membeli produk.
·
Praktikan mampu mengenali tingkat
keinginan masyarakat secara umum, dengan parameter pengumpulan sampel melalui
metode acak.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Pengertian Pasar
Pengertian
pasar secara umum dan sering dikenal adalah tempat pertemuan pembeli dan
penjual. Pengertian tersebut adalah pengertian pasar tradisional. Pengertian
pasar menurut konsep pemasaran berbeda dengan pengertian pasar tradisional
sehari-hari. Perbedaan tersebut
karena pasar menurut pemasaran dipandang sebagai sasaran atau tujuan kegiatan
pemasaran. Jadi pengertian pasar menurut pemasaran adalah kelompok individual (perorangan
maupun organisasi) yang mempunyai permintaan terhadap barang tertentu, berdaya
beli dan berniat merealisasikan pembelian tersebut (Carapedia, 2012).
Pasar adalah
tempat bertemunya antara penjual dan pembeli atau lebih jelasnya, daerah.
tempat, wilayah, area yang mengandung permintaan dan penawaran yang saling
bertemu dan membentuk harga. Sedngkan menurut Stanton, mengemukakan pengertian
pasar yang lebih luas dikatakan
merupakan orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas,uang untuk berbelanja
dan kemauan untuk membelanjakannya. Jadi dalam pengertian tersebut terdapat
faktor yang menunjang terjadinya pasar yaitu : keinginan, daya beli, dan tingkah
laku dalam pembelian (Fuad dkk, 2000).
2.2 Permintaan Dan Penawaran
Permintaan
adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu
tertentu. Sedangkan pengertian penawaran adalah sejumlah barang yang dijual
atau ditawarkan pada suatu harga dan waktu tertentu. Contoh permintaan adalah
di pasar tradisional yang bertindak sebagai permintaan adalah pembeli sedangkan
penjual sebagai penawaran. Ketika terjadi transaksi antara pembeli dan penjual
maka keduanya akan sepakat terjadi transaksi pada harga tertentu yang mungkin
hasil dari tawar menawar yang cukup lama. Hukum permintaan adalah hukum yang
menjelaskan tentang adanya hubungan yang bersifat negatif antara tingkat harga
dengan jumlah barang yang diminta. Apabila harga naik jumlah barang yang
diminta sedikit dan apabila harga rendah jumlah barang yang diminta meningkat.
Sebaliknya semakin rendah harga barang, jumlah barang yang ditawarkan semakin
sedikit. Inilah yang disebut hukum penawaran. Hukum penawaran menunjukkan
keterkaitan antara jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat harga (Saldi,
2010).
Teori
permintaan menerangkan tentang sifat permintaan para pembeli terhadap suatu
barang sedangkan penawaran menerangkan sifat penjual dalam menawarkan suatu
barang yang akan dijual. Dengan menggabungkan permintaan oleh pembeli dan
penawaran oleh penjual akan dapat ditunjukkan bagaimana interaksi antara
pembeli dan penjual akan menentukan harga keseimbangan atau harga pasar dan
jumlah barang yang akan diperjual belikan. Permintaan dipengaruhi oleh harga
barang itu sendiri, harga barang lain yang berkaitan erat dengan barang itu
sendiri, pendapatan rumah tangga, cita rasa masyarakat dan jumlah
penduduk. Sedangkan penawaran
dipengaruhi oleh harga barang itu sendiri,harga barang-barang lain, biaya
produksi dan tingkat teknologi yang digunakan (Sukirno, 2005).
2.3 Saluran Pasar
Menurut
Primyastanto (2011), Setiap
perantara yang menjalankan pekerjaan tertentu untuk mengalihkan produk dan
kepemilikannya agar lebih mendekati pembeli akhir disebut sebagai tingkat
saluran. Saluran pemasaran dapat dikarakteristikkan dengan jumlah tingkat
saluran barang-barang konsumen dengan panjang yang berbeda – beda.
1.
Produsen
konsumen
2.
Produsen pengecer
konsumen
3.
Produsen pedagang pengepul
pengecer konsumen
Produk yang
dihasilkan perusahaan harus sampai ketangan konsumen atau pemakai akhir agar
produsen mendapatkan keuntungan finansial. Produsen menyalurkan produknya
sampai kekonsumen menggunakan saluran pemasaran. Saluran pemasaran biasnya
melibatkan pihak-pihak : produsen dan konsumen akhir atau pemakai industry.
Terdapat banyak macam perantara yang dapat digunakan produsen untuk menyalurkan
produknya salah satunya adalah pengecer (retailer) atau usaha eceran (bisnis
ritel ) (Utomo,2009).
2.4 Bauran Atau Strategi Pemasaran
Strategi atau
biasa disebut perencanaan adalah proses perencanaan jangka panjang , karena
prosesnya lebih banyak menggunakan proses analisis. Tujuannya adalah untuk
menyusun strategi sehingga sesuai dengan misi,sasaran serta kebijakan
perusahaan. strategi pemasaran terdiri dari strategi produk, strategi
harga,strategi promosi, strategi distribusi. Kegiatan pemasaran yang dilakukan
oleh suatu perusahaan didasarkan pada strategi pemasaran yang ditetapkan untuk
mencapai keberhasilan dalam memasarkan produk dan mencapai sasaran pasar yang
dituju (Primyastanto ,2011).
Salah
satu unsur dalam strategi pemasaran terpadu adalah Bauran Pemasaran, yang
merupakan strategi yang dijalankan perusahaan, yang berkaitan dengan penentuan,
bagaimana perusahaan menyajikan penawaran produk pada satu segmen pasar
tertentu, yang merupakan sasaran pasarannya. Marketing mix merupakan kombinasi
variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel mana
dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen dalam
pasar sasarannya. Variabel atau kegiatan tersebut perlu dikombinasikan dan
dikoordinasikan oleh perusahaan seefektif mungkin, dalam melakukan kegiatan
pemasarannya. Dengan demikian perusahaan tidak hanya sekedar memiliki kombinasi
kegiatan yang terbaik saja, akan tetapi dapat mengkoordinasikan berbagai
variabel marketing mix tersebut, untuk melaksanakan program pemasaran secara
efektif. Menurut William J.Stanton pengertian marketing mix sccara umum adalah
sebagai berikut: marketing mix adalah istilah yang dipakai untuk menjelaskan
kombinasi empat besar pembentuk inti sistem pemasaran sebuah organisasi.
Keempat unsur tersebut adlah penawaran produk/jasa, struktur harga, kegiatan
promosi, dan sistem distribusi (Lubis, 2004).
2.5 Analisa Margin Pemasaran
Margin
pemasaran adalah perbedaan besarnya harga pembelian di tingkat produsen dengan
harga di tingkat konsumen akhir. Dalam usaha pemasaran ini pemasran hanya
terjadi sampai tingkat pedagang pengepul saja . oleh karena itu disebut dengan
istilah spread pemasaran. Spread digunakan untuk menyatakan dua tngkat harga dan menunjukkan jumlah
uang yang diperlukan untuk menutupi biaya barang-barang diantara dua tingkat
pasar. Margin pemasaran terdiri dari komponen –komponen biaya pemasaran,oleh
karena itu besarnya margin pemasaran bukan hanya disebabkan oleh laba yang
diambil pedagang tetapi juga besarnya biaya yang dikeluakan oleh pedagang
(Hanafiah dan Saefuddin,1983).
Menurut Kotler
(2007), analisis selisih penjualan mengukur kontyribusi relative faktor-faktor
yang berbeda terhadap kesenjangan kinerja penjualan. Andaikan rencana tahunan
meminta penjualan 4000 perkakas pada kuartal pertama dengan harga $ 1 per
perkakas,dengan pendapatan total $ 4.000. pada akhir kuartal hanya 3000
perkakas terjual dengan pendapatan total $ 2.400. berapa banyak diantara
kinerja penjualan tersebut terjadi karena penurunan harga berapa banyaknya
terjadi karena penurunan volume ? perhitunagn sebagai beriikut menjawab
pertanyaan berikut :
Selisih karena penurunan
harga = ( $1,00-$ 0,80) ( 3000) = $600
37,5%
Selisih karena penurunan
volume = ( $ 1,00)(4000-3000) = $ 1000 62,5%
$ 1600 100,0 %
Hampir dua per tiga
selisih tersebut di sebabkan oleh kegagalan pencapaian sasaran volume.
Perusahaan tersebut seharusnya mempelajari dari dekat mengapa gagal mencapai
penjualan yang diharapkan.
2.6 Efisiensi Pemasaran
Menurut
Mubyarto (1985), untuk dapat mengetahui efisiensi dari suatu usaha dapat
dilihat dengan melihat besarnya angka perbandingan antara pendapatan bersih (
keuntungan )dan total biaya yang digunakan.
Istilah
efisiensi pemasaran sering digunakan dalam menilai prestasi kerja (performance) proses pemasaran. Hal ini mencerminkan konsensus bahwapelaksanan
proses pemasaran harus berlangsung secara efisien. Teknologi atauprosedur baru hanya boleh diterapkan bila dapat meningkatkan efisiensi proses pemasaran
(Scribd, 2012).
2.7 Analisa Pelanggan
Menurut Scribd
(2012), faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dan ekspetasi pelanggan adalah
1.
Kebutuhan dan keinginan yang berkaitan dengan hal-hal yang dirasakan
pelanggan ketika dia sedang melakukan transaksi dengan produsen.
2.
Pengalaman masalalu ketika mengkonsumsi produk dari perusahaan maupun
pesaing-pesangnya.
3.
Pengalaman dari teman dimana mereka akan menceritakan produk yang akan
dibeli oleh pelanggan.
4.
Komunikasi melalui iklan dan pemasaran juga mempengaruhi persepsi
pelanggan.
Dalam industri
jasa sering dihadapkan pada masalah–masalah yang kompleks dalam mengambil suatu
keputusan untuk mencapai tujuan perusahaan. Salah satu tujuan tersebut
meningkatkan kualitas layanan perawatan sesuai keinginan konsumen, sehingga
perusahaan akan tetap berusaha untuk meningkatkan kualitas layanan perawatan
sesuai dengan keinginan pelanggan. Dalam usaha melayani kebutuhan konsumen,
Shop and Drive Astra Otoparts CV. Fastlube Mas selalu ingin meningkatkan
kualitas pelayanannya. Namun, beberapa bulan belakangan ini mengalami penurunan
jumlah pelanggan, hal ini diduga karena banyaknya kompetitor yang bergerak di
bidang yang sama. Untuk itu perusahaan perlu melakukan pendekatan dengan
konsumen, hal ini dapat dilakukan dengan cara wawancara langsung atau dengan
cara penyebaran kuesioner/angket. Pendekatan dengan konsumen dapat mengetahui
perilaku dan faktor yang mempengaruhi persepsi dan ekspektasi konsumen
berkaitan dengan kualitas pelayanan. Berdasarkan latar belakang diatas, maka
peneliti melakukan penelitian dengan menggunakan metode Quality Function
Deployment (QFD) dan Service Quality (ServQual) untuk membuat suatu perencanaan
untuk meningkatkan kualitas pelayanan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
pelanggan dan dapat bersaing di pasaran (Puspita, 2010).
2.8 Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah sebuah metode bagimana memandang pasar secara
kreatif. Kita perlu secara kreatif mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang yang muncul
di pasar. Segmentasipasar
sangatlah penting di dalam bisnis dan pemasaran. Walaupun kita tidak bolehmengiris-iris pasar terlalu kecil, segmentasi
pasar tetaplah suatu hal yang harus dipelajari dalam membangun usaha
(Scribd,2012).
Segmentasi
pasar merupakan suatu aktivitas membagi atau mengelompokkan pasar yang
heterogen menjadi pasar yang homogen atau memiliki kesamaan dalam hal minat,
daya beli, geografi, perilaku pembelian maupun gaya hidup.Kotler (2003)
menyatakan: “Market segmentation is the process of breaking a heterogeneous
group of potential buyer into smaller homogeneous groups of buyer, that is with
relatively similar buying characteristics or needs”. Sementara itu Kotler, kartajaya, Huan
dan liu (2003) menyatakan bahwa segmentasi adalah melihat pasar secara kreatif,
segmentasi merupakan seni mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang-peluang
yang muncul di pasar. Pada saat yang sama segmentasi merupakan ilmu (science)
untuk memandang pasar berdasarkan variabel geografis, demografis, psikografis
dan perilaku (Dewi, 2012).
2.9 Riset Pasar
Riset
Pasar adalah sesuatu yang penting dalam bisnis karena dengan riset pasar akan
diketahui apa yang dibutuhkan pasar atau masyarakat dan juga mengetahui
pesaing-pesaing bisnis yang ada.Dengan mengetahui apa yang dibutuhkan pasar dan
pesaing yang ada dapat membuat prodak/service yang sesuai dengan pasar dan
dapat membuat prodak/service yang dapat bersaing. Dari hasil riset pasar dapat
juga diketahui siapa yang membutuhkan
produk/service kita, dimana produk/service
tersebut dibutuhkan dan kapan
produk/service tersebut dibutuhkan, dan kualitas produk/sercvice seperti apa yang dibutuhkan. Selain itu
juga dapat diketahui juga besar permintaan
nyata dan potensi permintaan,
kemudian kapan saat-saat permintaan
memuncak, kapan saat-saat
menurun. Sehingga kecenderungan-kecenderuangan dan trend pasar dapat diketahui apakah
terus menaik atau pada saat tertentu akan menurun (Dendieisme,
2010).
Menurut
Sunarto (2007), Definisi menurut para penulis/ahli
1.
Cooper dan Emory (1995), mengartikan penelitian sebagai suatu proses
penyelidikan secara sistematis yang ditujukan pada penyediaan informasi untuk
menyelesaikan masalah-masalah.
2.
Ndraha (1998), mendefinisikan penelitian sebagai suatu pemeriksaan atau
pengujian yang teliti dan kritis dalam mencari fakta atau prinsip-prinsip
penyelidikan yang tekun guna memastikan suatu hal.
3.
Widayat, dkk. (2002), mendefinisikan bahwa penelitian merupakan suatu
proses, dimana peneliti ingin memeriksa dan menguji keberadaan suatu fenomena
dan masalah sebagai sumber informasi dalam mengambil suatu keputusan bisnis dan
pemasaran.
Dari
ketiga definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa penelitian merupakan usaha
untuk memperoleh fakta atau prinsip (menemukan, mengembangkan, menguji
kebenaran) dengan cara mengumpulkan dan menganalisis data (informasi) yang
dilakukan dengan teliti, jelas, sistematis, dan dapat dipertanggungjawabkan
secara ilmiah. Dalam proses menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran
suatu pengetahuan melalui metode ilmiah tidak bersifat final karena masih dapat
disempurnakan.
BAB III
METODE
PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Objek
Praktikum
Lokasi praktikum Pemasaran
Hasil Perikanan di daerah Griya Santa karena di daerah tersebut merupakan
tempat pemukiman sehingga akan menjadi peluang untuk memudahkan dalam
memasarkan produk. Alasan lain pemilihan lokasi di griya santa ini karena
kita ingin mengetahui bagaimana minat konsumen ikan dikalangan atas.
3.2 Teknik pengumpulan
data
Data yang diambil dalam pelaksanaan praktikum
Pemasaran Hasil Perikananini meliputi data primer dan data sekunder.
3.2.1. Observasi
Menurut Arikunto (1996),
observasi pengamatan meliputi kegiatan pemuatanterhadap suatu obyek menggunakan
seluruh alat indra. Observasi dilakukan melaluialat penglihatan, penciuman,
pendengaran, perasaan dan pengerap (kata lain daripengamatan langsung). Observasi
adalah suatu fakta dalam kehidupan sehari-hari.Kita secara tepat mengamati
orang lain dan berbagai peristiwa sebagai suatu alatuntuk memperoleh informasi
tentang dunia disekitar kita.Observasi meliputi:
·
Pengamatan tingkah laku pembeli
·
Mencatat hasil produk yang terjual
·
Mengamati lingkungan penjualan
3.2.2 Wawancara
Wawancara adalah suatu
proses tanya jawab secara lisan, dimana duaorang atau lebih berhadap-hadapan
secara fisik yang salah satu dapat melihat mukayang lain dan mendengarkan
dengan telinga sendiri suaranya (Nawawi, 1983).Informasi diperoleh melalui
permintaan keterangan-keterangan kepada pihak yangmemberikan keterangan/jawaban
(responden). Datanya berupa jawaban-jawabanatas pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan. Disebut juga questionnaire method, karena untuk memperoleh data itu
biasanya diajukan serentetan pertanyaan-pertanyaan yang tersusun dalam suatu
daftar (Marzuki, 1986).Wawancara adalah cara yang dipergunakan seseorang untuk
suatu tujuantertentu, mencoba mendapatkan keterangan atau pendirian secara
lisan dariseorang responden (Koentjaraningrat, 1981). Wawancara meliputi :
·
Kualitas produk bagi konsumen
·
Pendapat mengenai produk
3.2.3 Dokumentasi
Teknik dokumentasi adalah
teknik pengumpulan data dengan caramengumpulkan gambar. Teknik ini berguna
untuk memperkuat data-data yang telahdiambil dengan menggunakan teknik
pengambilan data sebelumnya (Arikunto,1996). Teknik dokumentasi berupa
pengambilan :
·
Hasil penjualan terhadap kosumen
·
Sistem pemasaran
3.3 Sumber Data dan Jenis Data
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang
diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan
dicatat oleh pihaklain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau
lapnran historis yang telahtersusun dalam arsip (data dokumenter) yang
dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Sebelum proses pencarian data
sekunder dilakukan, kita perlu melakukan identifikasi kebutuhan terlebih
dahulu. identifikasi dapat dilakukan dengan cara membuat pertanyaan-pertanyaan
sebagai berikut:
1.
Apakah kita memerlukan datasekunder dalam
menyelesaikan masalah yang akan diteliti?
2.
Data sekunder seperti apa yang kita
butuhkan?
Identifikasi data sekunder yang kita butuhkan akan
membantu mempercepat dalam pencarian dan penghematan waktu serta biaya.Data
sekunder dapat dipergunakan untuk hal-hal sebagai berikut :
a)
Pemahaman Masalah : Data sekunder dapat
digunakan sebagai sarana pendukung untuk memahami masalah yang akan kita
teliti. Sebagai contoh apabila kita akan melakukan penelitian dalam suatu perusahaan,
perusahaan menyediakan company profile atau data administratif lainnya yang
dapat kita gunakan sebagai pemicu untuk memahami persoalan yang muncul dalam
perusahaan tersebut dan yang akan kita gunakan sebagai masalah penelitian.
b)
Penjelasan Masalah : Data sekunder
bermanfaat sekali untuk memperjelas masalah dan menjadi lebih operasional dalam
penelitian karena didasarkan pada data sekunder yang tersedia, kita dapat
mengetahui komponen-komponen situasi lingkungan yang mengelilinginya. Hal ini
akan menjadi lebih mudah bagi peneliti untuk memahami persoalan yang akan
diteliti, khususnya mendapatkan pengertian yang lebih baik mengenai
pengalaman-pengalaman yang mirip dengan persoalan yang akan diteliti.
c)
Formulasi Alternative-Alternative
Penyelesaian Masalah yang Layak Sebelum kita mengambil suatu keputusan, kadang
kita memerlukan beberapa alternative lain. Data sekunder akan bermanfaat dalam
memunculkan beberapa alternative lain yang mendukung dalam penyelesaian masalah
yangakan diteliti. Dengan semakin banyaknya informasi yang kita dapatkan, maka
peneyelesaian masalah akan menjadi jauh lebih mudah.
d)
Solusi Masalah : Data sekunder disamping
memberi manfaat dalam membantu mendefinisikan dan mengembangkan masalah, data
sekunder juga kadang dapat memunculkan solusi permasalahan yang ada. Tidak
jarang persoalan yang akan kita teliti akan mendapatkan jawabannya hanya
didasarkan pada data sekunder saja.
3.4 Tekhnik Analisis Data
3.4.1 Analisis Deskriptif kualitatif
Analisis deskriptif kualitatif ditujukan untuk
mendapatkan informasi tentang berbagai kondisi lapang yang bersifat tanggapan
dan pandangan terhadap pelaksanaan program perkuatan serta kondisi lingkungan
sosial ekonomi dan daerah sample. Hasil analisis kualitatif berupa perbandingan
kondisi riil dilapang yang diperoleh dari pendapat-pendapat berbagai unsur yang
terlibat langsung dalam pelaksanaan program perkuatan UMKM dengan kondisi ideal
yang diperoleh daristudi pustaka.
3.4.2 Analisis Deskriptif Kuantitatif
Analisis evaluatif (kuantitatif) diperlukan untuk
mengetahui tingkat keberhasilan bantuan program perkuatan dari tiga aspek
keluaran yaitu :
a.
Dampaknya terhadap peningkatan pendapatan
yang diindikasikan dari peningkatan omset usaha UMKM. Dalam analisis regresi
dilambangkan dengan (Y1).
b.
Dampaknya terhadap peningkatan pendapatan
(keuntungan bersih) UKM yang dalam analaisis regresi akan dilambangkan dengan
(Y2).
c.
Dampak terhadap penyerapan tenaga kerja
dengan output akhir pengurangan angka pengangguran, melalui tambahan keperluan
tenaga kerja karena adanya peningkatan kapasitas produksi UMKM (Y3).
d.
Prediksi dampak terhadap peningkatan
pendapatan kotor daerah,melalui peningkatan nilai tambah yang dihasilkan UMKM
dari adanya peningkatan produksi UMKM. Oleh karena keterbatasan sumberdaya
dalam pengkajian ini maka dampak kebelakang (back word) dan dampak kedepan dari
adanya peningkatan kegiatan UMKM belum dapat dihitung.(harus dengan model
analisis Input output).
e.
Dampak pelaksanaan program perkuatan
terhadap pemberdayaan koperasi penyalur yang diindikasikan dari pertumbuhan
volume dan sisahasil usaha koperasi dari kegiatan penyaluran kredit program
perkuatan serta pertumbuhan jumlah anggota dan partisipasi anggota.
f.
Dampak pelaksanaan program perkuatan
terhadap beberapa indicator keberhasilan lainnya yang bersifat non parametrik,
yang akan dilihat dengan menggunakan pendekatan tertentu seperti peningkatan
etos kerja (melaluipendekatan pertambahan jam kerja UMKM).
Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional,
karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai
metode untuk penelitian. Metode ini disebut sebagai metode positivistik karena
berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini sebagai metode
ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris,
obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Metode ini juga disebut metode
discovery, karena dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai
iptek baru. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa
angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Metode penelitian kuantitatif
dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
BAB 4
HASIL DAN
PEMBAHASAN
4.1 Analisis Deskriptif Kualitatif
4.1.1 Riset Pasar
Riset
Pasar adalah sesuatu yang penting dalam bisnis karena dengan riset pasar akan
diketahui apa yang dibutuhkan pasar atau masyarakat dan juga mengetahui
pesaing-pesaing bisnis yang ada. Dengan mengetahui apa yang dibutuhkan pasar
dan pesaing yang ada dapat membuat prodak/service yang sesuai dengan pasar dan
dapat membuat prodak/service yang dapat bersaing. Dari hasil riset pasar
dapat juga diketahui siapa yang
membutuhkan produk/service kita, dimana produk/service tersebut dibutuhkan dan kapan produk/service tersebut dibutuhkan, dan kualitas produk/sercvice seperti apa
yang dibutuhkan (Dendie, 2012).
Riset
pemasaran adalah kegiatan penelitian di bidang pemasaran yang
dilakukan secara sistematis mulai dari perumusan masalah, perumusan tujuan
penelitian, pengumpulan data, pengumpulan data, pengolahan data dan
interpretasi hasil penelitian. Kesemuanya itu ditujukan untuk untuk masukan
bagi pihak manajemen dalam rangka identifikasi masalah dan pengambilan
keputusan untuk pemecahan masalah. Hasil riset pemasaran ini dapat dipakai
untuk perumusan strategi pemasaran dalam merebut peluang pasar (Musliadi,
2012).
Lokasi penjualan Nugget ikan ini yaitu di Perumahan
Griya Santa, kota Malang. Kami mengambil area ini dikarenakan disini sesuai
riset sudah termasuk dalam kawasan yang sudah mapan. dimana para konsumen lebih
mampu membeli harga produk olahan bandeng yaitu nugget bandeng yang lumayan
mahal ini, serta para ibu yang tinggal dikawasan ini yang pada umumnya tidak
punya waktu untuk memasak produk mentah yang belum siap pakai sehingga nugget
bandeng ini bisa dijadikan alternative menu masakan setiap hari, yang lebih
praktis dan siap saji.
4.1.2 Lokasi Pemasaran
Lokasi pemasaran pada
kelompok 10, praktikum pemasaran hasil perikanan yaitu Daerah perumahan Griya
Santa, yang beralamat di jalan Soekarno Hatta, kota Malang .Lokasi ini dipilih karena merupkan lokasi strategis
untuk penjualan produk perikanan, dimana Griya Santa merupakan perumahan elit
dimana para konsumen yang tinggal disana sudah memiliki pengetahuan tentang
produk perikanan dan hasil olahannya. Selain itu, daerah ini merupakan target
pemasaran ikan karena kita ingin mengetahui bagaimana minat konsumen ikan
dikalangan atas.
Dari hasil penjualan kelompok kami mendapatkan
respon yang bagus dimana semua produk nugget bandeng yang ditawarkan laku
terjual, selain itu antusias masyarakat terhadap peroduk nugget ikan sudah
lumayan bagus hal ini dibuktikan dengan adanya yang berminat untuk memesan/
mengorder produk nugget bandeng.
mempengaruhi dalam pemasaran sehingga, jika salah dalam pemilihan lokasi
akan berpengaruh terhadap pemasaran suatu produk. Pemilhan lokasi dapat
diklsifikasikan sebagai berikut :
Menurut Warta Warga, (2012). Lokasi merupakan hal yang sangat
a. Lokasi bahan baku
Pemilihan lokasi bahan baku meupakan hal yang pertama dalam membuat
suatu barang industri seperti pembuatan tempe mendoan sebab jika suatu industri
dekat dengan bahan baku akan mempengaruhi cita rasa. Dengan pemilihan lokasi
yang tepat maka bahan baku yang digunakan masih segar sehingga menghasilkan
barang yang mempunyai kulitas cita rasa yan baik.
b.
Lokasi Pemasaran
Lokasi pemasaran hal yang harus kita perhatikan ketika akan melakukan
pendistribusian. Lokasi tersebut juga ditentukan dengan demand intencity,
dengan adanya permintaan yang setiap hari menunjukkan progressnya sehingga kita
dapat menentukaan lokasi pemasaran yang tepat ketika semua orang mencari barang
yang dimiliki oleh suatu perindustrian. Dengan pemilihan lokasi pemasaran yang
tepat maka industri tersebut dapat berjalan dengan lancar sehingga memudahkan
tempat industri mendistribusikan suatu barang (warta warga. 2012).
4.2 Analisis Deskriptif
Kuantitatif
4.2.1 Efisiensi Pemasaran
Menurut Hafiah
dan Saefidin (2006), ditinjau dari sudut pandangan penguasas wasta, efisiensi tata niaga dapat dibedakan atas
efisiensi teknis dan efesiansi ekonomis.Efisiensi
teknis dan efisiensi ekonomis. Efisensi teknis berarti pengendalian fisik dari pada produk dalam “term”
ini mencakup hal-hal :prosedur, teknis
dan besarnya (skala) operasi, dengan tujuan penghematan fisik seperti mengurangi kerusakan (waste), mencegah merosotnya mutu produk dan menghemat tenaga kerja.
Penghematan fisik mengakibatkan pengurangan ongkos berupa uang (money cost )yang tergantung pada economic
envinment dalam tata niaga berlangsung.
Sedangkan efisiensi ekonomis berarti
bahwa perusahaan atau industry dengan teknik, skill dan pengetahuan yang ada,
dapat bekerja atas dasar biaya rendah dan memperoleh profit. Untuk mengetahui besarnya nilai efisiensi pemasaran
dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Dimana :
Efisiensi pemasaran = ,𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑐𝑜𝑠𝑡-𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒
𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑐𝑡.𝑥 100%
Total cost = merupakan biaya
total yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variable (Rp). Total value =
merupakan jumlah keseluruhan produk yang terjual (Rp).
Menurut
(Masyhuri, 2012). Efisiensi
pemasaran merupakan perbandingan antara output pemasaran dengan input
pemasaran. Output bisa berupa kepuasan konsumen, sedangkan input merupakan
masukan yang digunakan dalam proses pemasaran. Efisiensi ini bisa berupa fisik
maupun finansial.
Effisiensi pemasaran terjadi
bila:
1.
mampu memberikan keuntungan yg adil bagi pelaku pemasaran
2.
mampu membawa barang ke konsumen dg harga semurah - murahnya nya. Indikator efisiensi berupa :
1)
Margin pemasaran. Makin kecil margin pemasaran
makin efisien
2)
harga di tingkat konsumen. Makin murah harga yang
diterima konsumen akhir, makin efisien.
3)
Tingkat kompetisi. Makin kompetitif struktur
pasarnya, makin efisien. Struktur
pasar yang paling efisien adalah struktur pasar persaingan sempurna.
4)
Banyaknya fasilitas pemasaran. makin banyak
fasilitas pemasaran makin efisien pemasarannya
Perhitungan efisiensi pemasaran:
Efisiensi pemasaran = ,𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑐𝑜𝑠𝑡-𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒
𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑐𝑡.𝑥 100%
= ,80.000-21.000. × 100%
= 380,95
%
Dari
hasil praktikum pemasaran hasil perikanan biaya total yaitu sebesar Rp 80.000 dan total value produk
sebesar Rp. 21.000 yang didapatkan dari harga jual nugget ikan rata-rata (Rp.
10.000) dikalikan jumlah nugget yang laku yaitu sebesar 10 bungkus, jadi
didapatkan efisiensi pemasaran sebesar 380,95 %.
4.2.2 Margin Pemasaran
Margin pemasaran adalah persentase rata akhir harga jual
rata-rata yang diambil oleh masing-masing tahap dari rantai pemasaran. Margin
harus menutupi biaya yang terlibat dalam mentransfer menghasilkan dari satu tahap
kedepandanmemberikan kembali masuk akal untuk mereka yang
melakukan pemasaran (Sribd, 2012).
Margin
pemasaran adalah perbedaan besarnya harga pembelian ditingkat produsen dengan
harga ditingkat konsumen akhir. Dalam usaha pemasaran yang terjadi hanya sampai
tingkat pedangang pengepul saja. Oleh karena itu disebut dengan istilah spread
pemasaran. Spread digunakan untuk
menyatakan dua tingkat harga dan menunjukan jumlah uang yang diperlukan untuk
menutupi biaya barang- barang diantara dua tingkat pasar. Margin
pemasaran/speread pemasaran terdiri dari komponen- komponen biaya pemasaran dan
laba yang diterima oleh pedagang, oleh karena itu besarnya margin/spread
pemasaran bukan hanya disebabkan oleh laba yang diambil pedagang tetapi juga
besarnya biaya yang dikeluarkan oleh pedagang (Primyastanto, 2010).
Margin =
harga jual - harga beli
= Rp. 10.000 - Rp.8.000
= Rp. 2.000
Dari
hasil perhitungan pada praktikum pemasaran hasil perikanan diperoleh margin
pemasaran sebesar Rp. 2000, hasil ini didapatkan dari harga awal nugget ikan
yang dijual kepada konsumen yaitu sebesar Rp. 10.000, dikurangi harga beli
nugget dari produsen nugget yaitu Rp. 10.000.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari praktikum pemasaran hasil perikanan dapat disimpulkan yaitu sebagai
berikut:
·
Salah satu satu dari
strategi pemasaran yang sering dilakukan oleh suatu perusahaan
adalah dengan cara melakukan penyebaran pemasaran itu sendiri, ataulebih sering dikenal dengan istilah bauran
pemasaran.
·
Lokasi pemasaran yang bertempat di Griya santha merupakan lokasi yang
strategis karena merupakan lokasi perumahan elite dengan konsumen yang bias
digolongkan dalam konsumen kelas menengah keatas dan memiliki pengetahuan
tentang produk perikanan yang baik ataupun tidak.
· Metode
penelitian yang digunakan pada praktikum pemasaran hasil perikanan adalah
lokasi dan obyek penelitian, teknik pengumpulan data, sumber data dan jenis
data, dan teknik analisis data.
·
Dari hasil perhitungan efisiensi pemasaran
didapatkan nilai efisiensi pemasaran sebesar 380,95 % dari hasil penjualan
produk rata-rata Rp. 10.000 atau dari margin pemasaran rata-rata
Rp. 2.000.
5.2 Saran
Untuk
praktikum pemasaran hasil perikanan selanjutnya diusahakan produk yang
diberikan lebih banyak, dan lebih bervariasi agar konsumen lebih mengenal apa
saja difersisikasi makanan olahan hasil perikanan. Selain itu praktikan harus
lebih memperhatikan strategi pemasan serta cara pemasarannya agar produk yang
ditawarkan bias menarik konsumen untuk membeli.
DAPUS???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar