Pengaruh
Gravitasi benda langit terhadap Pasang Surut air laut
Bumi kita tidak bebas dari pengaruh
gaya gravitasi benda-benda langit. Besarnya gaya gravitasi ditentukan oleh
jarak dan massa benda langit. Gaya gravitasi bulan terhadap bumi adalah yang
paling besar karena jaraknya paling dekat bila dibandingkan dengan benda-benda
langit lainnya. Bagian bumi yang mendapat gaya tarik paling kuat adalah bagian
permukaan yang menghadap ke bulan. Dengan demikian, permukaan bumi yang
membelakangi bulan akan mendapat gaya tarik paling lemah.
Air laut sangat dipengaruhi oleh bulan.
Pada saat permukaan bumi berhadapan dengan bulan, air laut menjadi naik atau
tinggi. Ini berarti di tempat itu terjadi pasang. Pada saat itu pasang juga
terjadi pada permukaaan bumi yang membelakangi bulan. Sebaliknya, pada
tempat-tempat di antara kedua belahan itu, air laut akan surut karena sebagian
berpindah ke daerah yang sedang pasang. Inilah yang menyebabkan terjadinya
pasang surut air laut di bumi.(naluma.php.html)
Gerhana Matahari Cincin Pengaruhi Air Laut
SURABAYA--MI: Gerhana matahari
cincin hanya akan mempengaruhi pasang-surut air laut di perairan Laut Jawa,
kata prakirawan cuaca Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Maritim, Tanjung
Perak, Surabaya, Supeno, Senin(26/1)sore."Gerhana matahari tidak banyak
memberikan pengaruh pada ketinggian gelombang, kecuali pada pasang-surut air
laut," katanya menjelaskan.Ia menyebutkan pasang maksimum air laut di
Tanjung Perak, Senin malam sekitar pukul 22.00 WIB mencapai 110 sentimeter,
sedangkan di Pantai Kenjeran mencapai 10 sentimeter. Sementara itu, untuk
perairan di sebelah utara dan selatan Jawa Timur sama sekali tidak terpengaruh
dengan peristiwa gerhana matahari yang terjadi Senin sore mulai pukul 15.21 WIB
hingga pukul 16.42 WIB itu."Gelombang Laut Jawa di utara Jawa Timur dan
Samudera Indonesia di selatan Jawa Timur hari ini kondusif," kata Supeno.
Meski begitu, dia meminta nelayan dan nakhoda kapal mewaspadai cuaca pada malam hari yang diperkirakan akan terjadi hujan lebat dengan kecepatan angin berkisar antara 10 kilometer hingga 25 kilometer per jam. (Ant/OL-06). (showthread.php.html)
Meski begitu, dia meminta nelayan dan nakhoda kapal mewaspadai cuaca pada malam hari yang diperkirakan akan terjadi hujan lebat dengan kecepatan angin berkisar antara 10 kilometer hingga 25 kilometer per jam. (Ant/OL-06). (showthread.php.html)
PENGARUH
GERHANA BULAN DAN MATAHARI TERHADAP BIOTA LAUT
1. Pengaruh Gerhana Matahari
2.1 Pengaruhnya Terhadap Lautan
Jika kita
perhatikan air laut dalam waktu sehari semalam permukaan air laut mengalami dua
kali pasang dan dua kali surut. Dalam waktu satu bulan, permukaan air laut
mengalami pasang maksimum dua kali dan pasang minimum dua kali. Pasang maksimum
disebut pasang purnama. Sedangkan pasang minimum disebut pasang perbani. Pasang
purnama terjadi saat bulan mati dan bulan purnama. Pada saat itu kedudukan
bumi. bulan. dan matahari terletak dalam satu garis. Pada kedudukan itu
pengaruh gravitasi bulan dan matahari maksimum. Akibatnya, “permukaan air laut
mengalami pasang dan surut maksimum”. Pasang perbani terjadi jika kedudukan
bulan dan matahari saling tegak lurus terhadap bumi. Pada kedudukan itu
pengaruh gravitasi bulan dan matahari minimum. Akibatnya. permukaan air laut
mengalami pasang dan surut minimum.
2.2 Pengaruh Terhadap Biota laut
Ø
Terhadap
plankton
Kehidupan organisme
akuatik terutama plankton sangat dipengaruhi oleh intensitas cahaya matahari
serta lama penyinaran. Cahaya sangat perlu untuk kepentingan fotosintesis,
meskipun untuk keperluan tersebut setiap plankton mempunyai toleransi
sendiri-sendiri terhadap intensitas cahaya. Penetrasi cahaya matahari pada
permukaan bumi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain kandungan air di
atmosfer, posisi matahari dan faktor-faktor lain yang bersifat sementara
misalnya gerhana matahari. Gerhana matahari dapat menyebabkan terganggunya
kehidupan plankton karena terjadi penurunan intensitas cahaya dan lamanya
penyinaran. Hal ini dapat mempengaruhi rantai makanan karena suplai makanan
untuk pemakan plankton berkurang, sehingga ikan-ikan akan berkurang jumlahnya
di daerah yang terkena gerhana.
Terhadap
Ikan
Pada saat terjadi
gerhana, kesukaan mengelompok / menggerombol terjadi pada jenis ikan herring (Clupea harengus harengus), seperti
halnya kalau malam tiba.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar