Ada beberapa
pengertian dari perubahan sosial budaya ini. Namun, kita akan ambil beberapa
saja.
- W. Kornblum dalam buku Sociology in Changing World berpendapat bahwa perubahan
sosial budaya adalah perubahan suatu budaya dalam masyarakat secara
bertahap dalam jangka waktu lama.
- Max Weber dalam buku Sociological Writings mengemukakan bahwa perubahan sosial
budaya adalah perubahan situasi dalam masyarakat sebagai akibat adanya
ketidaksesuaian unsur-unsur.
Pada dasarnya
perubahan sosial dan perubahan budaya itu berbeda, namun memiliki keterkaitan.
Suatu perubahan sosial pasti berpengaruh pada perubahan budaya, sementara
budaya tidak mungkin lepas dari kehidupan sosial masyarakat. Karena itu sering
disebut perubahan sosial budaya untuk mencakup kedua perubahan tersebut.
Perubahan
sosial dan budaya memiliki satu aspek yang sama, yaitu kedua-duanya menyangkut
perbaikan dan penerimaan cara-cara baru bagi masyarakat dalam memenuhi
kebutuhannya. Perubahan sosial dan perubahan budaya meski memiliki keterkaitan
yang erat, namun dapat kita jumpai perbedaannya jika dilihat dari arahnya:
- Perubahan sosial merupakan perubahan dari segi
struktur sosial dan hubungan sosial masyarakat.
- Perubahan budaya merupakan perubahan dalam segi
budaya masyarakat.
Adapun
perbedaannya dilihat dari segi yang dipengaruhi:
- Perubahan sosial terjadi dalam segi pendidikan,
tingkat kelahiran penduduk, dan distribusi kelompok umur.
- Perubahan budaya terjadi pada bentuk kesenian,
kesetaraan gender, konsep nilai susila dan moralitas, penemuan baru, dan
penyebaran masyarakat. Perubahan kebudayaan ini jauh lebih luas dari
perubahan sosial karena meliputi banyak aspek, seperti kesenian, iptek,
aturan hidup, dan lain-lain.
Perubahan
sosial biasanya memiliki beberapa ciri, di antaranya seperti yang diungkapkan
oleh Moore yaitu:
- Tidak ada masyarakat yang perkembangannya
berhenti, karena masyarakat akan mengalami perubahan (cepat atau lambat)
dan berlaku secara tetap.
- Perubahan-perubahan itu tidak bersifat sementara
maupun terpisah karena perubahan terjadi secara berurutan.
- Perubahan sosial memiliki asas ganda.
- Inovasi dan isu-isu akan mempengaruhi perubahan
sosial.
- Perubahan sosial akan memberi akibat yang lebih
luas pada pengalaman individu.
Bentuk-Bentuk
Perubahan Sosial dan Budaya
Perubahan
Evolusi dan Revolusi
Perubahan
evolusi adalah perubahan-perubahan yang berlangsung lama. Biasanya terjadi
karena adanya usaha-usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan keadaan dan
kondisi baru yang muncul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat. Contohnya
adalah pada perkembangan ilmu pengetahuan.
Perubahan
revolusi adalah perubahan yag berlangsung cepat dan mendasar. Perubahan ini
bisa terjadi karena ada rencana sebelumnya atau tidak sama sekali. Contoh
revolusi adalah revolusi industri di Inggris, dimana terjadi perubahan produksi
yang awalnya tanpa mesin menjadi menggunakan mesin.
Menurut para
ahli, agar perubahan revolusi bisa terjadi, maka ada syarat yang harus
dipenuhi, yaitu:
- Ada keinginan umum untuk mengadakan perubahan.
- Ada pemimpin yang dianggap mampu memimpin
masyarakat, menampung keinginan masyarakat, dan dapat menunjukkan suatu
tujuan yang jelas pada masyarakat.
- Ada keadaan yang tepat dan aktor (pelaku
perubahan) yang baik untuk memulai perubahan.
Perubahan Kecil
dan Besar
Perubahan kecil
adalah perubahan yang tidak membawa pengaruh langsung atau berarti pada
masyarakat. Contoh: perubahan mode pakaian, mode rambut, dan lain-lain yang
tidak berpengaruh bagi masyarakat secara keseluruhan jika kita tidak
mengikutinya.
Perubahan besar
adalah perubahan yang membawa pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat.
Contohnya penggunaan komputer dan internet untuk menunjang kerja, penggunaan
traktor bagi petani, dan lain-lain yang membawa perubahan signifikan pada
lembaga-lembaga kemasyarakatan.
Penggunaan
traktor bagi petani dapat meningkatkan kesejahteraan
Perubahan yang
Dikehendaki (Direncanakan) dan Tidak Dikehendaki (Tidak Direncanakan)
Perubahan yang
direncanakan adalah perubahan yangterjadi karena adanya perencanaan ataupun
perkiraan oleh pihak yang merencanakan perubahan tersebut (agent of change).
Agent of change merupakan pihak yang diberi kepercayaan oleh masyarakat sebagai
pemimpin satu atau lebih kembaga kemasyarakatan. Contoh perubahan ini adalah
kewajiban masyarakat untuk menanam pohon yang dikeluarkan oleh pemerintah
daerah.
Perubahan yang
tidak direncanakan adalah perubahan yang tidak dikehendaki dan berlangsung
diluar jangkauan masyarakat untuk menahannya, dan biasanya menimbulkan
pertentangan di dalam masyarakat. Contohnya kecenderungan untuk mempersingkat
prosesi pernikahan karena memerlukan biaya besar, meski perubahan ini tidak
dikehendaki tapi masyarakat tidak mampu menghindarinya.
Perubahan
Progres dan Regres
Perubahan
progres adalah perubahan yang membawa keuntungan bagi masyarakat. Contoh
perkembangan pendidikan masyarakat.
Perubahan
regres adalah perubahan yang membawa kemunduran bagi masyarakat di bidang
tertentu. Contoh perubahan pola kehidupan remaja yang mabuk-mabukan.
Faktor-Faktor
Penyebab Perubahan Sosial Budaya
Perubahan dari
dalam Masyarakat
- Perubahan jumlah penduduk. Perubahan jumlah
penduduk akan menimbulkan perubahan pada kebutuhan hidup, seperti sandang,
pangan, dan papan. Selain itu penduduk yang bertambah akan menyebabkan
tempat tinggal yang semula berpusat di keluarga nesar menjadi terpencar
karena faktor pekerjaan. Contoh perubahan penduduk adalah program
transmigrasi dan urbanisasi.
- Pemberontakan atau revolusi, yang berpengaruh
besar pada lembaga-lembaga masyarakat dan struktur masyarakat. Sebagai
contoh G 30 S/PKI yang berakibat dilarangnya paham komunis si Indonesia.
- Peranan nilai yang diubah. Misalnya program
keluarga berencana yang mampu mengubah pandangan masyarakat untuk
mengurangi jumlah kelahiran anak.
- Peran tokoh karismatik, karena tokoh ini adalah
tokoh yang disegani dan dihormati di masyarakat, maka masyarakat akan
cenderung mengikuti arah tokoh tersebut. Seperti Ir. Soekarno yang
memiliki karisma di masyarakat karena keahliannya berpidato.
- Penemuan baru. Penemuan baru terbagi menjadi tiga
bagian, yaitu:
- Inovasi, yaitu proses proses perubahan sosial
budaya yang besar tapi terjadi dalam waktu singkat.
- Discovery, yaitu penemuan unsur kebudayaan baru
oleh seorang atau beberapa individu.
- Invention, yaitu saat ketika masyarakat sudah
mengakui, menerima, dan menerapkan penemuan baru tersebut.
Perubahan dari
Luar Masyarakat
- Faktor alamiah, jika tempat tinggal masyarakat
adalah pantai, maka masyarakat akan cenderung berprofesi sebagai nelayan.
Selain itu jika terjadi bencana alam, maka masyarakat akan pindah ke
daerah lain sehingga masyarakat akan beradaptasi dengan lingkungan baru
tersebut dan melahirkan budaya baru.
- Peperangan, yang pasti menimbulkan dampak buruk
bagi masyarakat.
Perang dapat berakibat fatal
- Pengaruh kebudayaan masyarakat lain, ketika dua
masyarakat saling berinteraksi. Interaksi tersebut akan menimbulkan
perubahan pola pikir dan selanjutnya bisa terjadi akulturasi atau
asimilasi.
- Akulturasi adalah percampuran dua kebudayaan
dimana kebudayaan setempat masih terlihat. Sering dianalogikan dengan
rumus A+B=AB, dengan A=kebudayaan asing dan B=kebudayaan setempat.
- Asimilasi adalah percampuran dua kebudayaan yang
menghasilkan kebudayaan yang baru sama sekali. Dianalogikan dengan rumus
A+B=C, dengan A=kebudayaan asing, B=kebudayaan setempat, dan C=kebudayaan
baru.
Dalam proses
perubahan sosial budaya akibat interaksi masyarakat sering dijumpai istilah difusi,
yaitu penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari sekelompok masyarakat ke kelompok
masyarakat lain.
Faktor
pendorong perubahan Sosial Budaya
- Penemuan baru.
- Perubahan jumlah penduduk.
- Pertentangan/konflik.
- Pemberontakan/revolusi.
- Keterbukaan masyarakat.
- Akulturasi.
- Asimilasi.
- Sistem pendidikan yang maju.
- Keinginan untuk maju dan orientasi ke masa depan.
- Sikap menghargai hasil karya seseorang.
Faktor
Penghambat Perubahan Sosial Budaya
- Sikap masyarakat yang
tradisional.
- Perkembangan IPTEK yang
terhambat.
- Adat istiadat dan hambatan
ideologis.
- Kurangnya hubungan dengan
masyarakat lain.
- Rasa takut akan terjadi
ketidakseimbangan kebudayaan.
Dalam perubahan
sosial budaya dikenal adanya konsekuensi, yaitu hasil dari perubahan
sosial budaya. Konsekuensi terbagi dua yaitu konsekuensi yang fungsional
dimana masyarakat menjadi semakin tenteram, dan konsekuensi yang
disfungsional dimana masyarakat mendapat akibat-akibat yang tidak diharapkan.
Disorganisasi adalah perubahan sosial yang hanya sedikit atau bahkan
tidak memberi manfaat bagi masyarakat.
Dampak
perubahan sosial budaya
Dampak positif
- Kemajuan IPTEK.
- Kebutuhan mudah terpenuhi.
- Pola pikir masyarakat mengalami
kemajuan.
Dampak negatif
- Masyarakat menjadi konsumif.
- Keresahan sosial.
- Ketidakmerataan pembangunan.
- Pudarnya norma-norma
masyarakat.
Keadaan
masyarakat yang mampu beradaptasi dengan perubahan disebut adjusment,
sedangkan bentuk penyesuaiannya disebut integrasi. Keadaan masyarakat
yang tidak mampu beradaptasi dengan perubahan disebut maladjusment, yang
akan menimbulkan disintegrasi.
Untuk
menghindari dampak buruk perubahan sosial budaya, maka harus dilakukan tindakan
preventif (upaya pencegahan) dan represif (upaya penanggulangan
dampak buruk).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar