perpustakaan online

Selasa, 29 Mei 2012


ABON IKAN LELE
Ikan merupakan bahan pangan yang mengandung protein tinggi dan mudah dicerna. Pola kandungan asam-asam aminonya hampir sama dengan asam amino yang terdapat dalam tubuh manusia. Komoditas perikanan ini dapat diolah menjadi produk lain atau dibuat masakan yang memiliki rasa lebih baik. Begitu juga dengan ikan lele, banyak orang yang masih tidak suka dengan ikan lele. Ikan lele memiliki klasifikasi sebagai berikut:
Kingdom :Animalia
Filum :Chordata
Kelas :Actinopterygii
Ordo :Siluriformes
Famili :Clariidae
Genus : Clarias
Lele adalah ikan budidaya air tawar yang sangat populer. Produksi budidaya meningkat tajam tiap tahun, selama lima tahun terakhir, antara lain karena luasnya pasar bagi lele. Lele disukai konsumen karena berdaging lunak, sedikit tulang, tidak berduri, dan murah. Dari sisi budidaya, lele relatif tidak memerlukan banyak perawatan dan memiliki masa tunggu panen yang singkat. Lele mengandung protein yang sangat tinggi sehingga baik untuk pertumbuhan anak.
Ikan lele yang memiliki nama latin Clarias batrachurs, lele disukai dan digemari oleh banyak orang. Namun, tidak semua orang yang menyukai lele dengan alasan ikan lele menyukai makanan busuk yang berprotein dan kotoran yang berasal dari kakus. Padahal ikan lele memiliki kandungan gizi yang tinggi. Lele disukai konsumen karena berdaging lunak, sedikit tulang, tidak berduri, dan murah. Dari sisi budidaya, lele relatif tidak memerlukan banyak perawatan dan memiliki masa tunggu panen yang singkat. Pengolahan yang paling populer adalah dengan digoreng, dan disajikan sebagai pecel lele. Bentuk pengolahan lain adalah dengan diberi bumbu mangut (Wikipedia, 2011).
Lele juga bisa diolah menjadi abon yang tidak kalah enaknya dengan abon daging sapi dan daging ayam. Kreasi pembuatan abon ikan lele ini merupakan salah satu cara untuk mengatasi rasa bosan konsumen mengkonsumsi ikan lele. Abon lele merupakan salah satu bentuk produk olahan dan awetan ikan. Pembuatan abon biasanya dilandasi adanya produk yang melimpah atau ikan kurang diminati jika dikonsumsi langsung. Pengolahan ikan menjadi abon dapat dilakukan untuk memberi rasa pada produk lain yang tidak memiliki nilai jual. Penggunaan bahan yang alami dan pengolahannya yang tradisional akan menciptakan rasa tersendiri sehingga para konsumen terutama para ibu rumah tangga akan tertarik untuk membelinya. Abon ini bisa digunakan sebagai campuran makanan seperti roti, nasi, ataupun dibuat cemilan. Disamping rasanya yang enak, abon ini kaya akan protein yang berasal dari ikan lele. Selain itu abon ini juga rendah lemak, sehingga para konsumen tidak perlu takut gemuk dalam mengkonsumsinya.
Abon ikan lele merupakan produk yang berasal dari ikan lele, yang diolah menjadi abon. Sebagai makanan pelengkap yang penuh gizi dan tidak kalah dengan abon daging lainnya. Makan abon ini sering menjadi makanan pelengkap khusunya untuk isi kue lemper, pastel mini, bahkan juga dibuat cemilan. Usaha ini banyak diminati oleh para produsen karena dari bahan yang di dapat mudah dan murah dalam mendapatkannya. Abon ikan lelel ini merupakan pengembangan produk perikanan yang diambil dari olahan daging ikan lele. Pada umumnya abon terbuat dari daging sapi dan daging ayam, namun pengembangan olahan dari ikan lele menjadi abon agar masyarakat Indonesia bisa merasakan keunikan dari abon ikan lele ini. Peluang bisnis abaon ikan lele ini sangat besar. Dalam hal ini dapat dilihat dari aneka kebutuhan, seperti halnya di beberapa daerah yang merupakan kota pelajar dan penduduk mayoritas adalah pendatang yang tingkat konsumsinya tinggi. Dengan demikian hal ini dapat dimanfaatkan oleh para penduduk setempat untuk membuka usaha seperti abon yang biasanya dijadikan lauk maupun cemilan.
Sebelum masuk ke tahap produksi, beberapa persiapan dilakukan untuk menciptakan sistem produksi yang efektif dan efisien serta mampu mempertahankan mutu produk secara optimal. Persiapan-persiapan tersebut antara lain:
1.     Survey pasar   Survey pasar dilakukan untuk mencari informasi pemesanan bahan baku, bahan pengemasan, pendistribusian bahan baku yang secara kontinue, dan tempat pendistribusian produk yang akan dijual.
2.     Persiapan Persiapan dilakukan untuk menyiapakan tempat untuk produksi, tempat untuk pengemasan dan menyiapkan semua bahan baku yang dibutuhkan.
3.     Pembelian alat produksi Pembelian alat produksi barang agar semua proses produksi berjalan dengan baik, mempermudah proses produksi dan dapat memproduksi abon yang berkualitas tinggi.
4.     Uji coba produksi Uji coba dilakukan untuk mengetahui produk yang kita buat apakah efisien dan efektif serta menentukan ukuran dan hasil produksi yang layak untuk dipasarkan.
5.     Pemesanan bahan baku dan pengemasan barang Pemesanan bahan baku dilakukan setelah melakukan survey pasar yang dilakukan secara kontinue. Serta menentukan bahan baku yang berkualitas tinggi untuk produk yang akan kita buat serta bahan pengemas yang unik agar dapat menarik minat konsumen.
Dalam proses produksi abon ikan lele diperlukan beberapa factor untuk mendukung lancarnya proses produksi. Seperti bahan baku utama, serta bahan dan alat.
a.     Bahan baku utama
Bahan baku utama dalam pembuatan abon ini adalah ikan lele. Kelanjutan produksi ini tidak menjadi masalah karena bahan baku mudah di dapat terutama di daerah Malang dan sekitarnya.
·      Bahan dan Alat
Bahan dan alat baik utama maupun penunjang diperlukan sebagai sarana yang penting dalam pembuatan abon agar abon yang dihasilkan mempunyai kualitas dan tetap memiliki gizi yang tinggi.
Ø  Bahan
Ikan lele dapat diperoleh dari peternak lele sebanyak 20 kg di daerah Malang yaitu Tegalgondo. Bahan lainnya seperti garam secukupnya, minyak goring 4 kg, gula merah 6 kg, gula pasir 2 kg, bawang merah 500 gram, bawang putih 500 gram, lengkuas 500 gram, jinten 75 gram, asam sendawa 10 sendok teh, Sereh 30 batang, Daun Salam 30 lembar, Ketumbar 100 gram, jahe 75 gram serta kemasan abon yang didesain unik dan menarik.
Ø  Alat
Alat-alat yang diperlukan dalam kegiatan produksi ini meliputi: kompor, wajan, pisau, ember. penumbuk (lumpang), nyiru, dan penghalus bumbu.
·      Metode Pengolahan
Pembuatan abon  ikan lele dilakukan malui tahap-tahap kegiatan sebagai berikut:
a.     Ikan lele di potong dan di keluarkan isi perutnya, kemudian di pisahkan antara bagian badan dan bagian kepalanya. Setelah itu di cuci bersih, kemudian dikukus hingga  matang, dinginkan. Suwir-suwir dengan garpu hingga halus.
b.     Siapkan bumbu-bumbu, haluskan ketumbar, bawang putih, bawang merah, jahe, lengkuas, Tumis bumbu halus dengan minyak goreng hingga harum, tambahkan sereh dan daun salam. Tambahkan air asam jawa+garam+gula pasir+gula merah. Masukkan daging lele yang sudah dihaluskan. Masak dan aduk hingga bumbu meresap. Panaskan minyak goreng dalam wajan, goreng  daging lele sedikit demi sedikit hingga kecoklatan, angkat dan tiriskan. Masukkan dalam alat pengepres minyak. Abon lele siap dikemas.
Pelabelan merupakan salah satu syarat dari dinas kesehatan yang ada di masing – masing kota dan kabupaten yang diberikan kepada produk yang layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Pelebelan ini sangat penting karena label ini merupakan tanda bahwa produsen dapat memasarkan produknya lebih luas karena sudah dijamin keamanannya. Pelebelan ini juga merupakan salah satu bukti pengendalian produk perikanan bahwa abon ikan lele ini terbebas dari formalin serta zat-zat berbahaya lainnya.
Pemasaran Produk abon ikan lele ini, dikemas dengan unik dan menarik dan di lengkapi dengan nomor PIRT sehingga pemasaran produk ini bisa meluas karena sudah terjamin keamanannya dengan adanya nomor dari dinas kesehatan. Pemasaran ini dilakukan secara bertahap mulai dari pemasaran kalangan sendiri hingga pemasaran yang lebih luas. Pemasaran ini dilakukan agar abon ikan lele berpeluang besar untuk terjual dan pemasarannya efektif dan efisien.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar