ABON IKAN LELE
Ikan
merupakan bahan pangan yang mengandung protein tinggi dan mudah dicerna. Pola
kandungan asam-asam aminonya hampir sama dengan asam amino yang terdapat dalam
tubuh manusia. Komoditas perikanan ini dapat diolah menjadi produk lain atau
dibuat masakan yang memiliki rasa lebih baik. Begitu juga dengan ikan
lele, banyak orang yang masih tidak suka dengan ikan lele. Ikan lele memiliki klasifikasi
sebagai berikut:
Kingdom :Animalia
Filum :Chordata
Kelas :Actinopterygii
Ordo :Siluriformes
Famili :Clariidae
Genus : Clarias
Filum :Chordata
Kelas :Actinopterygii
Ordo :Siluriformes
Famili :Clariidae
Genus : Clarias
Lele adalah ikan budidaya air
tawar yang sangat populer. Produksi budidaya meningkat tajam tiap tahun, selama
lima tahun terakhir, antara lain karena luasnya pasar bagi lele. Lele disukai
konsumen karena berdaging lunak, sedikit tulang, tidak berduri, dan murah. Dari
sisi budidaya, lele relatif tidak memerlukan banyak perawatan dan memiliki masa
tunggu panen yang singkat. Lele mengandung protein yang sangat tinggi sehingga
baik untuk pertumbuhan anak.
Ikan lele yang memiliki nama latin Clarias
batrachurs, lele disukai dan digemari oleh banyak orang. Namun, tidak semua
orang yang menyukai lele dengan alasan ikan lele menyukai makanan busuk yang
berprotein dan kotoran yang berasal dari kakus. Padahal ikan lele memiliki
kandungan gizi yang tinggi. Lele disukai konsumen karena
berdaging lunak, sedikit tulang, tidak berduri, dan murah. Dari sisi budidaya,
lele relatif tidak memerlukan banyak perawatan dan memiliki masa tunggu panen
yang singkat. Pengolahan yang paling populer adalah dengan digoreng, dan disajikan sebagai pecel lele.
Bentuk pengolahan lain adalah dengan diberi bumbu mangut (Wikipedia, 2011).
Lele juga bisa diolah menjadi
abon yang tidak kalah enaknya dengan abon daging sapi dan daging ayam. Kreasi
pembuatan abon ikan lele ini merupakan salah satu cara untuk mengatasi rasa
bosan konsumen mengkonsumsi ikan lele. Abon
lele merupakan salah satu bentuk produk olahan dan awetan ikan. Pembuatan abon
biasanya dilandasi adanya produk yang melimpah atau ikan kurang diminati jika
dikonsumsi langsung. Pengolahan ikan menjadi abon dapat dilakukan untuk memberi
rasa pada produk lain yang tidak memiliki nilai jual. Penggunaan bahan yang alami dan
pengolahannya yang tradisional akan menciptakan rasa tersendiri sehingga para
konsumen terutama para ibu rumah tangga akan tertarik untuk membelinya. Abon
ini bisa digunakan sebagai campuran makanan seperti roti, nasi, ataupun dibuat
cemilan. Disamping rasanya yang enak, abon ini kaya akan protein yang berasal
dari ikan lele. Selain itu abon ini juga rendah lemak, sehingga para konsumen
tidak perlu takut gemuk dalam mengkonsumsinya.
Abon ikan lele merupakan produk
yang berasal dari ikan lele, yang diolah menjadi abon. Sebagai makanan
pelengkap yang penuh gizi dan tidak kalah dengan abon daging lainnya. Makan
abon ini sering menjadi makanan pelengkap khusunya untuk isi kue lemper, pastel
mini, bahkan juga dibuat cemilan. Usaha ini banyak diminati oleh para produsen
karena dari bahan yang di dapat mudah dan murah dalam mendapatkannya. Abon ikan
lelel ini merupakan pengembangan produk perikanan yang diambil dari olahan daging
ikan lele. Pada umumnya abon terbuat dari daging sapi dan daging ayam, namun pengembangan
olahan dari ikan lele menjadi abon agar masyarakat Indonesia bisa merasakan
keunikan dari abon ikan lele ini. Peluang bisnis abaon ikan lele ini sangat besar.
Dalam hal ini dapat dilihat dari aneka kebutuhan, seperti halnya di beberapa
daerah yang merupakan kota pelajar dan penduduk mayoritas adalah pendatang yang
tingkat konsumsinya tinggi. Dengan demikian hal ini dapat dimanfaatkan oleh
para penduduk setempat untuk membuka usaha seperti abon yang biasanya dijadikan
lauk maupun cemilan.
Sebelum masuk ke tahap
produksi, beberapa persiapan dilakukan untuk menciptakan sistem produksi yang efektif dan efisien serta mampu
mempertahankan mutu produk secara optimal. Persiapan-persiapan tersebut antara
lain:
1. Survey pasar
Survey pasar dilakukan untuk mencari informasi pemesanan bahan baku,
bahan pengemasan, pendistribusian bahan baku yang secara kontinue, dan tempat
pendistribusian produk yang akan dijual.
2. Persiapan Persiapan
dilakukan untuk menyiapakan tempat untuk produksi, tempat untuk pengemasan dan
menyiapkan semua bahan baku yang dibutuhkan.
3. Pembelian alat
produksi Pembelian
alat produksi barang agar semua proses produksi berjalan dengan baik,
mempermudah proses produksi dan dapat memproduksi abon yang berkualitas tinggi.
4. Uji coba produksi Uji coba
dilakukan untuk mengetahui produk yang kita buat apakah efisien dan efektif
serta menentukan ukuran dan hasil produksi yang layak untuk dipasarkan.
5. Pemesanan bahan baku
dan pengemasan barang Pemesanan bahan baku dilakukan setelah
melakukan survey pasar yang dilakukan secara kontinue. Serta menentukan bahan
baku yang berkualitas tinggi untuk produk yang akan kita buat serta bahan
pengemas yang unik agar dapat menarik minat konsumen.
Dalam proses produksi abon ikan lele diperlukan beberapa factor
untuk mendukung lancarnya proses produksi. Seperti bahan baku utama, serta
bahan dan alat.
a. Bahan baku utama
Bahan baku utama
dalam pembuatan abon ini adalah ikan lele. Kelanjutan produksi ini tidak
menjadi masalah karena bahan baku mudah di dapat terutama di daerah Malang dan
sekitarnya.
· Bahan
dan Alat
Bahan dan alat baik utama
maupun penunjang diperlukan sebagai sarana yang penting dalam pembuatan abon
agar abon yang dihasilkan mempunyai kualitas dan tetap memiliki gizi yang tinggi.
Ø Bahan
Ikan lele dapat diperoleh dari
peternak lele sebanyak 20 kg di daerah Malang yaitu Tegalgondo. Bahan lainnya
seperti garam secukupnya, minyak goring 4 kg, gula merah 6 kg, gula pasir 2 kg,
bawang merah 500 gram, bawang putih 500 gram, lengkuas 500 gram, jinten 75 gram,
asam sendawa 10 sendok teh, Sereh 30 batang, Daun Salam 30 lembar, Ketumbar 100
gram, jahe 75 gram serta kemasan abon yang didesain unik dan menarik.
Ø Alat
Alat-alat yang diperlukan dalam
kegiatan produksi ini meliputi: kompor, wajan, pisau, ember. penumbuk
(lumpang), nyiru, dan penghalus bumbu.
· Metode
Pengolahan
Pembuatan abon ikan lele dilakukan malui tahap-tahap
kegiatan sebagai berikut:
a.
Ikan lele di potong dan di keluarkan isi
perutnya, kemudian di pisahkan antara bagian badan dan bagian kepalanya.
Setelah itu di cuci bersih, kemudian dikukus hingga matang, dinginkan. Suwir-suwir dengan garpu hingga halus.
b.
Siapkan bumbu-bumbu, haluskan ketumbar, bawang
putih, bawang merah, jahe, lengkuas, Tumis bumbu halus dengan minyak goreng
hingga harum, tambahkan sereh dan daun salam. Tambahkan air asam jawa+garam+gula
pasir+gula merah. Masukkan daging lele yang sudah dihaluskan. Masak dan aduk
hingga bumbu meresap. Panaskan minyak goreng dalam wajan, goreng daging lele sedikit demi sedikit hingga
kecoklatan, angkat dan tiriskan. Masukkan dalam alat pengepres minyak. Abon
lele siap dikemas.
Pelabelan merupakan salah satu
syarat dari dinas kesehatan yang ada di masing – masing kota dan kabupaten yang
diberikan kepada produk yang layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Pelebelan
ini sangat penting karena label ini merupakan tanda bahwa produsen dapat memasarkan produknya lebih luas karena
sudah dijamin keamanannya. Pelebelan ini juga merupakan salah satu bukti
pengendalian produk perikanan bahwa abon ikan lele ini terbebas dari formalin
serta zat-zat berbahaya lainnya.
Pemasaran Produk abon ikan lele
ini, dikemas dengan unik dan menarik dan di lengkapi dengan nomor PIRT sehingga
pemasaran produk ini bisa meluas karena sudah terjamin keamanannya dengan
adanya nomor dari dinas kesehatan. Pemasaran ini dilakukan secara bertahap
mulai dari pemasaran kalangan sendiri hingga pemasaran yang lebih luas.
Pemasaran ini dilakukan agar abon ikan lele berpeluang besar untuk terjual dan
pemasarannya efektif dan efisien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar