METODE RAMALAN PERMINTAAN
Meramalkan permintaan dari pasar yang dimasuki oleh perusahaan adalah
suatu pekerjaan yang perlu dilakukan oleh setiap manajer perusahaan dalam
rangka memprediksi berapa besar peluang pasar yang tersedia di masa depan.
Peramalan permintaan merupakan usaha untuk mengetahui jumlah produk atau
sekelompok produk di masa yang akan datang dalam kendala satu set kondisi
tertentu.
Hal yang perlu diingat adalah bahwa aktivitas peramalan permintaan
tidaklah dapat diartikan sebagai aktivitas yang bertujuan untuk mengukur
permintaan di masa yang akan datang secara pasti, melainkan sekedar usaha untuk
mengurangi kemungkinan terjadinya hal yang berlawanan antara keadaan yang
sungguh-sungguh terjadi di kemudian hari dengan apa yang menjadi hasil
peramalan. Dengan kata lain, hasil maksimal dari aktivitas peramalan adalah
melakukan minimisasi ketidakpastian yang mungkin terjadi di masa yang akan
datang.
Untuk melakukan forecasting
atau peramalan terhadap permintaan pasar, disini akan diuraikan berbagai metode
model peramalan terhadap permintaan pasar dari barang atau jasa yang diproduksi
dan dijual oleh perusahaan. Secara garis besar terdapat dua macam metode
peramalan permintaan yang biasa dilakukan, yaitu metode kualitatif yang terdiri
atas teknik survey dan teknik pengumpulan opini. Sedangkan metode berikutnya
adalah metode kuantitatif, yang terdiri atas Metode Time Series, Metode Tren Linear, Metode Kuadratik, Analisis Musiman
dan Model Ekonometri.
Pembahasan lebih
lanjut tentang metode-metode peramalan permintaan adalah sebagai berikut:
I.
Metode
Kualitatif
Metode peramalan permintaan secara kualitatif berhubungan dengan
data-data kualitatif, misalnya tentang selera konsumen terhadap suatu produk,
atau survey tentang loyalitas konsumen, dan lain-lain. Forecasting kualitatif ini dapat dikelompokkan ke dalam beberapa
metode teknik seperti akan dijelaskan berikut ini.
1.
Teknik Survey
Teknik survey ini merupakan suatu alat meramalkan yang
cukup penting khususnya untuk memprediksi kejadian-kejadian atau
kecenderungan-kecenderungan dalam jangka pendek mendatang ini. Survey biasanya
menggunakan alat interview atau daftar pertanyaan yang akan ditujukan para
responden yang terpilih dan yang dituju. Sesuai kelompok yang memang
diperkirakan akan menjadi sasaran pasar yang dituju oleh perusahaan.
Survey ini dilakukan untuk meramalkan variabel ekonomi
yang memang berhubungan baik langsung maupun tidak langsung dengan permintaan
konsumen atau pasar yang dituju. Variabel-variabel ekonomi yang disurvey ini
misalnya variabel yang berhubungan dengan budget rumah tangga yang dikeluarkan
untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.
Sasaran dan klasifikasi sasaran dan jenis kebutuhan
dan keperluan dari kelompok responden ini dapat dikategorikan sebagai berikut:
a.
Survey tentang budget keperluan rumah tangga masyarakat
eksekutif bisnis dan pemerintahan yang sekiranya berkait dengan rencana
perusahaan. Survey ini diharapkan dapat merekam keseluruhan anggaran setiap
rumah tangga yang disurvey.
b.
Survey mengenai barang atau jasa yang diperlukan bagi
para pelaku bisnis yang akan memperdagangkan barang atau jasanya. Mereka ini
mungkin pelaku bisnis yang bergerak pada bisnis distributor, pengecer atau
pedagang besar.
c.
Survey ini dilakukan bagi para rumah tangga umum
mengenai keperluan rumah tangga, produk atau barang apa secara periodic
diperlukan dan frekuensi pemenuhan yang dilakukan untuk masa-masa yang akan
datang, dan lain-lain.
Dari metode survey berdasar kelompok sasaran ini
sebenarnya terkandung maksud dari surveyor bahwa barang dan jasa apa saja yang
dibutuhkan, berapa frekuensi pemenuhan kebutuhan dan faktor-faktor apa saja
yang pada umumnya yang mempengaruhi perilaku beli mereka ini. Sehingga secara
tidak langsung perusahaan melihat peluang dan apa saja yang bisa ditarik
sebagai kepentingan bagi perusahaan atas hasil-hasil survey ini untuk
memprediksi dan memperkirakan perilaku pasar atau konsumen perusahaan.
Bila diklasifikasikan bahwa hasil survey ini merupakan
bagian dari kegiatan riset pasar yang dilakukan oleh perusahaan. Dari sini
berbagai kemungkinan yang diperoleh adalah munculnya variabel ikutan yang dapat
diprediksi Apa yang bisa dimanfaatkan oleh perusahaan yang hendak atau sudah
diproduksi dan dijual kepada pasar yang dituju yang telah disurvey ini. Dengan demikian dapat dinyatakan
bahwa hasil survey ini sebagian atau seluruhnya dapat dipergunakan untuk
memprediksi permintaan konsumennya dari produk yang dibuat dan jual oleh
perusahaan.
2.
Teknik Jajak Pendapat (Opinion Pools)
Teknik jajak pendapat sering dilakukan untuk
melengkapi data dari survey. Jajak pendapat dari para pakar, para eksekutif,
dari masyarakat umum, atau dari konsumen. Jajak pendapat ini lebih bersifat
pandangan atau pendapat pribadi (subjektif) dari respondennya, sebaliknya
teknik survey lebih bersifat objektif.
Sebelum peluncuran produk baru, biasanya diadakan pre
test dan jajak pendapat terhadap responden yang menjadi sampel. Teknik pooling
ini melibatkan berbagai media seperti media TV, telepon, koran, surat, SMS,
email, atau internet untuk menyebarkan kuesioner atau daftar pertanyaan tentang
berbagai informasi yang dibutuhkan perusahaan.
Laporan atau pernyataan resmi dari suatu perusahaan
atau pemerintah suatu negara dapat digunakan sebagai sumber data guna
meramalkan kondisi ekonomi di masa yang akan datang, sekaligus dapat digunakan
untuk membuat strategi bersaing dalam pasar bebas.
II.
Metode
Kuantitatif
1.
Metode Time
Series
Metode Time
Series berhubungan dengan nilai-nilai suatu variabel yang diatur secara periodesasi
sepanjang periode waktu dimana prakiraan permintaan diproyeksikan. Misalnya
mingguan, bulanan, kwartalan, dan tahunan, tergantung keinginan dari
pihak-pihak yang melakukan prakiraan permintaan ini. Metode ini semata-mata
mendasarkan diri pada data dan keadaan masa lampau. Jika keadaan di masa yang
akan datang cukup stabil dalam arti tidak banyak perubahan yang berarti dengan
keadaan masa lampau, metode ini dapat memberikan hasil peramalan yang cukup
akurat.
2.
Metode Tren Linear
Khusus metode ini digunakan jika scatter diagram
berbentuk garis lurus dengan persamaan umum adalah:
|
Untuk metode tren linear ini banyak jenisnya, antara lain:
a.
Metode Least
Square
Metode ini sering digunakan oleh perusahaan karena dianggap paling mudah
untuk dipraktekkan. Metode ini digunakan pada waktu data yang tersedia adalah
mempunyai kecenderungan berbentuk garis lurus. Maka persamaannya adalah:
|
Dimana:
Y = variabel yang akan diramalkan, dalam hal ini adalah ramalan penjualan
produk perusahaan
a = konstanta, yang akan
menunjukkan besarnya harga
b = variabilitas per X, yaitu
menunjukkan besarnya perubahan nilai Y dari setiap perubahan satu unit X
X = unit waktu/ periode
Untuk mencari besarnya nilai a, dan b tersebut akan dapat dilakukan
dengan mempergunakan rumus-rumus sebagai berikut:
|
|
Dengan syarat bahwa å X = 0
Dimana n adalah sama dengan jumlah data
b.
Metode Product
Moment
Metode ini lazim dinamakan metode momen saja. Metode ini digunakan oleh
perusahaan karena dianggap mudah di samping metode least square, karena perlakuan angka X (prediksi) untuk data ganjil
maupun genap tidak ada perlakuan khusus seperti halnya pada metode least square. Tentunya metode ini
digunakan dalam ramalan penjualan untuk data yang tersedia adalah mempunyai
kecenderungan berbentuk garis lurus terutama nilai ramalannya, sedangkan
persamaannya adalah:
|
Dimana:
Y = variabel yang akan diramalkan, dalam hal ini adalah ramalan penjualan
produk perusahaan
a = konstanta, yang akan
menunjukkan besarnya harga Y (ramalan) apabila X sama dengan 0 (nol)
b = variabilitas per X, yaitu
menunjukkan besarnya perubahan nilai Y dari setiap perubahan satu unit X
X = unit waktu/ periode, yang
dapat dinyatakan dalam minggu, bulan, semester, tahun dan lain sebagainya
Untuk mencari besarnya nilai a, dan b tersebut akan dapat dilakukan
dengan mempergunakan rumus-rumus sebagai berikut:
|
|||
|
Dengan syarat ∑x ≠ 0
c.
Metode Setengah Rata-Rata (Semi Evarage Method)
Metode setengah rata-rata ini masih tergolong metode tren linier dimana
data yang tersedia tetap berbentuk linier jika digambar dalam bentuk grafik.
Metode tren setengah rata-rata
menentukan bahwa untuk mengetahui fungsi Y’ = a + bX tersebut, semua data
historis dikelompokkan menjadi dua kelompok (himpunan) dengan jumlah anggota
masing-masing yang sama. Berdasarkan perhitungan rata-rata dari anggota
masing-masing kelompok itulah akan diperoleh fungsi garis lurus yang
bersangkutan.
3.
Metode Kuadratik
Metode kuadratik adalah merupakan tren non linier, dan
jika digambar berbentuk garis lengkung. Metode ini biasanya digunakan atau
diterapkan untuk data historis dimana jika digambar akan membentuk garis tidak
lurus atau berbentuk parabola.
Sedangkan persamaan dari metode kuadratik adalah:
|
Dimana:
Y’ = variabel yang akan
diramalkan, dalam hal ini adalah ramalan penjualan produk perusahaan
a = konstanta, yang akan
menunjukkan besarnya harga Y (ramalan) apabila X sama dengan 0 (nol)
b = variabilitas per X, yaitu
menunjukkan besarnya perubahan nilai Y dari setiap perubahan satu unit X
X = unit waktu/ periode, yang
dapat dinyatakan dalam minggu, bulan, semester, tahun dan lain sebagainya
Sedangkan koefisiennya adalah:
A = (∑Y
- c∑X2)
/ n
B = (∑XY
/ ∑x2)
C = (n ∑X2Y) – ((∑X2) – (∑Y))
(n ∑X4)
– ((∑ZX2)2)
Dengan syarat ∑X2 = 0 (nol)
4.
Metode Variasi Musim
Melakukan prakiraan volume permintaan konsumen di
waktu-waktu yang akan datang dapat didasarkan pada gelombang musiman yang
melekat pada kultur budaya atau kebiasaan dari masyarakat. Tetapi dapat juga
karena faktor sifat dan keadaan alam yang melekat pada iklim atau cuaca.
Misalnya produksi musim semi, gugur dan musim penghujan dan bahkan musim kemarau,
produk apa yang sedang atau akan datang musimnya.
Sifat masyarakat yang menimbulkan musiman ini oleh
karena faktor budaya dan kebiasaan misalnya karena musim hari raya keagamaan.
Pada saat-saat itu biasanya masyarakat akan memiliki hajat yang cukup besar
dalam melakukan pemenuhan konsumsi barang keperluan pesta dan sehari-hari. Maka
dapat dipastikan pada periode ini permintaan akan kebutuhan dan keperluan
konsumsi akan meningkat dalam jumlah yang cukup berarti. Demikian juga ketika
datang musim bulan-bulan baik maka banyak masyarakat menggunakan bulan tersebut
melaksanakan hajat perkawinan, pesta perkawinan, dan hajat-hajat yang lain yang
memerlukan pesta dan upacara-upacara sacral yang memerlukan konsumsi dan
persediaan barang kebutuhan untuk keperluan tersebut.
5.
Metode Ekonometri
Metode ekonometri merupakan metode prediksi volume
atau nilai dependen variabel dengan melibatkan berbagai faktor atau variabel
independent yang relevan dan cukup signifikan mempengaruhi dependen variabel
tersebut. Secara ekonomi dari model ekonometri ingin dilihat relevansinya
pengaruh independent variabel terhadap dependen variabel. Bahkan juga ingin
dilihat apakah antar variabel independent itu saling mempengaruhi dan berapa
besar pengaruh mempengaruhi antar variabel independent ini atas besarnya
pengaruh terhadap dependen variabel. Juga ingin dilihat berapa tepat antara
kebenaran statistik dikoreksi dengan kebenaran secara ekonomi.
Jadi secara literatur ekonometrik merupakan suatu
pengukuran secara ekonomi baik secara statistik, matematik maupun secara
ekonomi teori sekaligus dalam konteks hubungan antara variabel-variabel
ekonomi. Memang metode ekonometrik sering lebih kompleks dibanding dengan
metode proyeksi trend. Namun ekonometrik setidaknya memiliki dua keunggulan sebagai
alat prakiraan. Pertama adalah keunggulan dalam memperoleh prediksi nilai
variabel yang penting. Ini akan sangat berguna bagi manajer untuk mengevaluasi
kemungkinan pengaruh alternatif keputusan yang diambil. Kedua adalah metode
ekonometrika mengestimasi perilaku hubungan antara variabel-variabel. Secara
mencolok meramalkan dengan dasar metode lain seperti misalnya survey data hanya
memperoleh sesuatu yang lebih kecil dari penyebab yang hakiki pada hubungan
antar variabel-variabel ini secara umum.
Terdapat empat tahapan yang termasuk di dalam memformulasi forecast model ekonometrika ini.
1)
Membangun suatu model teori
2)
Mengumpulkan data
3)
Memilih bentuk persamaan fungsi yang diestimasi
4)
Mengestimasi dan menginterpretasi hasil
DAFTAR PUSTAKA
Aziz, Noor.
2002. Ekonomi Manajerial. Jilid 1.
Malang.
Muslich. 2003. Ekonomi
Manajerial: Alat Analisis Strategi dan Kebijaksanaan Bisnis. Edisi kedua.
Yogyakarta: Ekonisia.