perpustakaan online

Jumat, 13 Januari 2012

Taksonomi Ikan


TAKSONOMI  IKAN

1. Pengertian.
Taksonomi adalah susunan atau penggolongan untuk memberi nama suatu jenis ikan berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki oleh ikan tersebut. Taksonomi berasal dari kata dalam bahasa Yunani taxis dan nomos. Taxis  berarti susunan atau pengaturan, atau hukum. Sehingga taksonomi dapat diartikan sebagai tatacara atau penyusunan  atau klasifikasi suatu organisme berdasarkan ketentuan yang berlaku. Kata taksonomi dulu lebih sering digunakan untuk klasifikasi tumbuh-tumbuhan, sedangkan untuk hewan lebih banyak digunakan istilah sistimatika. Namun sekarang kedua istilah tersebut dapat digunakan untuk hewan maupun tumbuh-tunbuhan termasuk ikan.
Yang dimaksud dengan ikan adalah hewan vertebrata atau hewan bertulang belakang yang hidup di dalam air, pergerakannya menggunakan sirip, pada umumnya bernafas dengan insang. Menurut geologi ikan sudah ada sejak zaman ordovisium pada masa paleozoik yaitu sekitar 425 – 500 juta tahun yang lalu. Orang diketahui sudah mengenal ikan diperkirakan 10 abad sebelum masehi. Orang Mesir kuno terbukti telah menggunakan gambar-gambar ikan pada benda-benda peninggalannya.
Pengelompokan ikan yang bukan berdasarkan taksonominya dapat digunakan berdasarkan geografinya, letak lintang, daratan, lautan atau bagian-bagian dari laut. Dapat juga dibagi berdasarkan kelompok yang lebih sempit misalnya laut artika, wilayah temperata bagian utara atau antartika sebagai wilayah temperata bagian selatan. Dapat juga dibagi berdasarkan perubahan lingkungan yaitu dibagi berdasarkan tempat atau lingkungan hidup organisme tersebut.  Sebagai contoh untuk ikan air tawar dapat dibagi berdasarkan lingkungan danau, sungai kecil atau sungai besar, rawa maupun waduk. Lingkungan air payau misalnya tambak atau muara. Lingkungan laut misalnya pantai atau lepas pantai, daerah perairan  dangkal, perairan dalam, daerah terang atau daerah gelap dan lain-lain. Pembagian ini juga dapat dilakukan berdasarkan tempat atau kebiasaan hidupnya seperti ikan yang hidup di dasar, di permukaan maupun di bagian tengah dari kedalaman air. Atau ikan yang hidup di air mengalir, air tergenang bagian tepi atau air tergenang bagian tengah dan lain-lain.
Ahli taksonomi bekerja mengelompokkan organisme kedalam kelompok yang sederhana dengan menggunakan ciri organisme tersebut dan memberi keterangan keterangannya. Hal ini bertujuan untuk memudahkan memberi nama dan menggolongkan suatu kelompok organisme yang mempunyai ciri-ciri hampir sama. Menurut Efendi dan Arifin,  dalam taksonomi dikenal tiga kelompok yaitu :
1.     Alpha taksonomi  yaitu tingkatan pengendalian species, sifat dan pemberian namanya
2.                      Beta taksonomi menunjukkan susunan species dalam sistem klasifikasi
3.     Gamma taksonomi menunjukkan analisa variasi yang terdapat di dalam species untuk mempelajari evolusinya.
Pemberian nama organisme termasuk ikan menggunakan kata latin. Bahasa Latin  dianggap sudah tidak berubah lagi dan arti katanya sudah tetap. Sehingga penggunaan kata latin untuk menunjukkan ciri – ciri tertentu terhadap suatu organisme akan mempunyai arti yang tetap.
Taksonomi disusun berdasarkan ciri morphologi (ciri bagian luar) dari suatu jenis ikan, kemudian ciri fisiologi, genetika, dan ekologi. Kebenaran dan kesalahan dalam suatu taksonomi tergantung pada perkembangan ilmu pengetahuan, teori dan metoda yang digunakan. Makin tinggi tingkat ketelitian suatu pengetahuan yang digunakan dalam taksonomi akan makin tinggi tingkat kebenaran taksonomi tersebut.
Penggolongan didalam taksonomi lebih banyak dilakukan berdasarkan ciri-ciri suatu jenis ikan misalnya Klas adalah tingkatan ikan dalam penggolongan besar contohnya klas Chondrichthyes merupakan ikan bertulang rawan, Aghnatha merupakan ikan yang tidak mempunyai rahang dan Teleostei atau Osteichthyes merupakan kelompok ikan bertulang keras atau bertulang sebenarnya.  Penggolongan berikutnya adalah Ordo atau dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai susunan. misalnya kelompok ikan yang mempunyai alat pernafasan tambahan berupa labirinth dikelompokkan dalam ordo Labirithisi. Sedangkan kelompok ikan yang dapat meloncat dari air dan beberapa saat berdiam di atas akar pohon bakau, digolongkan dalam ordo Pleuronectiformes. Demikian seterusnya setiap ada perbedaan ciri-ciri pada suatu jenis ikan akan dikelompokkan tersendiri. Bahkan pengelompokan setelah klas,  sebelum masuk ke ordo atau setelah ordo sebelum masuk ke famili, atau setelah famili sebelum masuk ke Genus apabila terdapat ciri khusus yang specifik digolongkan tersendiri sebagai sub. Sehingga ada sub klas, Sub ordo, sub famili atau sub genus bahkan sub species. Istilah sub species lebih banyak digunakan untuk menunjukkan varietas, atau adanya perbedaan sedikit ciri dari organisme yang sama dalam satu species.

2. Kategori dalam Taksonomi

Kategori dalam taksonomi telah disepakati terdiri dari
            Kingdom / Kerajaan (hewan atau  tumbuhan)
                                                   Phylum  (pokok)                 Sub phylum
                Superkelas                                    Kelas                                         Sub kelas
                  Super ordo              Ordo                                          Sub ordo
    Super famili            Famili                                         Sub famili
                 Super genus            Genus                                         Sub genus
                Super species         Species                                     Subspecies

Pada umumnya kategori taksonomi yang digunakan tidak selengkap susunan diatas karena perbedaan ciri tiap jenis ikan tidak selalu ada. Kadang ikan yang terlihat berbeda ternyata memiliki kesamaan-kesamaan sehingga tidak memerlukan penjelasan perbedaan yang rinci. Maka secara umum susunan diatas hanya terdiri dari    
                Phylum  (pokok)
                  Kelas (tingkatan)
Ordo (Susunan) (akhiran formes)
                Famili (keluarga) (akhiran idea)
Genus (Bangsa)
       Species (jenis)
Sub species  (Ras atau varietas)

3. Pengertian species atau jenis
Species menurut Saanin (1968) adalah kelompok dari populasi–populasi alami yang secara aktual atau potensial melakukan pembiakan antar populasi tersebut dan secara reproduktif terisolasi dari kelompok lain.
Kata species mula mula digunakan oleh John Ray (1686), kemudian oleh Linnaeus dan ahli sistimatika lain  hingga sekarang. Dahulu penentuan species lebih didasarkan pada bentuk morfologi dari suatu organisme, ternyata banyak menimbulkan kesulitan. Contoh dari kesulitan ini adalah adanya organisme dalam satu species yang mempunyai perbedaan menyolok seperti ikan mas punten dengan ikan mas majalaya. Kedua jenis ikan ini berada dalam satu species yang sama tetapi secara fisik berbeda. Perbedaan ini dapat ditunjukkan misalnya warna tubuh ikan mas punten berwarna hitam kehijauan dengan bentuk tubuh yang relatif membulat dengan panjang total yang lebih pendek. Sedangkan ikan mas Majalaya memiliki warna tubuh kuning keemasan dengan bentuk tubuh yang telatif lebih panjang. Jika klasifikasi ditentukan hanya berdasarkan morfologi akan menyebabkan kerancuan karena ikan yang masih dalam satu species akan dimasukkan sebagai species yang berbeda meskipun rumus sirip, rumus sisik, tipe sisik dan ciri fisik lain tidak berbeda.
Dengan demikian isolasi secara reproduktif dalam satu poplasi ini lebih dapat disepakati untuk menentukan species. Sehingga suatu species dapat “terisolasi” dari kelompok lain atau dari species yang lain. Dengan demikian susunan gen dalam kromosom dari suatu species dapat ditunjukkan secara specifik yang berbeda dengan species lainnya.
Sedikit perbedaan misalnya pada ikan mas Punten dan ikan mas Majalaya tersebut dapat dikategorikan sebagai sub species atau varietas. Banyak jenis ikan yang mempunyai sub species lebih dari satu. Species yang mempunyai sub species dua atau lebih disebut dengan “species politypis” sedangkan bila hanya mempunyai satu species tanpa memiliki sub species  disebut dengan “Species monotypis”. Menurut Subani 1978 sub species merupakan kelompok intra specifik yaitu kelompok populasi didalam species.
Penulisan nama species organisme telah disepakati dengan huruf kecil dicetak  miring, dicetak tebal atau diberi garis bawah dan dibelakang ketiga cara penulisan tersebut  diberi nama penemunya.  Contoh :
Dasyatis sephen (Forsk) ---------- ikan pari
Chanos chanos, forskal  ----------- ikan bandeng
Ciprinus carpio, Linnaeus ---------ikan mas/ tombro
Nama depan dari suatu species adalah nama genus yang diawali dengan huruf besar. Baru dibelakangnya diikuti nama speciesnya lengkap dengan nama penemunya.  Genus yang mempunyai lebih dari satu species tetapi nama speciesnya belum jelas dapat ditulis nama genusnya saja diikuti dengan huruf spp yang menunjukkan bahwa genus tersebut mempunyai banyak species atau tergolong dalam polytipis. Contoh untuk penulisan genus dari ikan belanak, karena ikan ini mempunyai banyak species maka bila menuliskan nama species tanpa specifik menunjuk pada salah satu species cukup ditulis  Mugil, spp. Tetapi jika genus suatu jenis ikan ternyata baru diketahui hanya mempunyai satu species dan belum jelas nama speciesnya maka penulisan nama species hanya diikuti sp setelah nama genusnya. Contoh untuk ikan bandeng dalam genus Chanos ditulis Chanos  sp.
Jika ada dua species yang secara morfologi sangat sama tetapi secara genetik, fisiologis, ekologis, tingkah laku dan reproduksi berbeda, maka disebut sibling atau cryptic.
Secara taksonomi setelah species jika masih terdapat perbedaan kecil tetapi tidak prinsip maka digolongkan dalam kategori sub species atau varietas. Suatu sub species harus terpisah dari sub species yang lain, artinya terdapat perbedaan yang jelas meskipun masih dalam satu kelompok species. Terjadinya perbedaan sub species ini mungkin disebabkan oleh proses evolusi karena menyesuaikan diri dengan lokasi geografis yang ditempati. Maka sub species masih sama dengan speciesnya  tetapi ada ciri-ciri khusus yang berbeda. Contoh varietas untuk species ikan mas / tombro dengan varietas kumpai adalah Cyprinus carpio L Flavipinnis. Ikan mas adalah  Cyprinus carpio dengan varietas kumpai yaitu  flavipinnis.
Ciri species dulu di dasarkan pada sifat-sifat morfologi tetapi sekarang juga diikuti keterangan biologi yang lain seperti tingkah laku, genetika dan fisiologi. Jadi konsep species juga di tentukan oleh faktor sekeliling yang menyertainya.





4. Macam-macam nama species ikan

a.     Valid scientific name  = Sci. name merupakan nama ilmiah yang sah
  1. Synonims            = nama tidak sah atau tidak diakui di seluruh dunia.
Contoh Carrasius auratus , L.  sebagai valid scientific name
Cyprinus auratus,L   sebagai synonym atau nama lain dari species 
tersebut
  1. Standart common name atau common name yaitu nama umum yang lazim di gunakan untuk nama binatang / ikan. Contoh :
Cyprinus  carpio L disebut dengan common carp.
Chanos-chanos disebut dengan  milk fish.
  1. Vernacular name atau local common name adalah nama lokal atau nama daerah misalnya
Ikan mas , tombro, mas-masan, kumpai dan lain-lain.
Ikan betok, betik, krucilan (jawa) Betrik, Bareg (Bandung), Puyu-puyu (Padang).
Diantara species hewan bertulang belakang golongan ikan mempunyai species terbanyak yaitu 20.000 species atau lebih dari 40 persen dari jumlah species seluruh vertebrata yang ada di dunia. Menurut Efendi dan Arifin didalam identifikasi species mungkin saja akan mendapat hal-hal yang tidak jelas dari deskripsi yang asli. Untuk menentukan nama ilmiah secara obyektif taksonomic dari species maka dibuat satu sistim tipe specimen atau contoh organisme yang diberi nama suatu jenis species).

5. Macam-macam tipe specimen
1.     Holotype (Type), satu specimen yang diterangkan oleh author pertama di dalam deskripsinya yang asli atau hanya satu-satunya specimen yang diketahui pada waktu species tersebut dijelaskan.
2.     Lectotype tipe specimen dipilih setelah deskripsi yang asli dari salah satu syntype yang merupakan dasar dari deskripsi yang asli.
3.     Syntype (cotype) satu dari beberapa specimen yang merupakan dasar deskripsi yang asli.
4.     Neotype yaitu specimen yang dipilih sebagai tipe baru setelah diketahui dengan pasti bahwa tipe specimen yang asli dengan deskripsi yang asli telah rusak atau hilang.
5.     Paratype yaitu specimen lain dari holotype yang di pakai oleh author yang pertama untuk menerangkan taxa baru.
6.     Allotype yaitu paratype yang jenis kelaminnya berbeda.
7.     Topotype specimen yang diambil dari tempat yang sama untuk menggantikan deskripsi yang asli.
8.     Paratopotype atau isotype yaitu specimen lain dari holotype yang diambil dari tempat yang sama sebagai holotype dan termasuk dalam deskripsi yang asli.

6. Pengertian Genus / genera atau marga
Merupakan kategori dalam taksonomi yang terdiri dari satu atau  beberapa kelompok species dan mempunyai hubungan dekat. Organisme dalam satu Genus dapat diperkirakan mempunyai pylogenetis yang sama. Dalam penentuan genus tidak terdapat perbedaan utama seperti pada species. Penentuan taksnomi terhadap genus tergantung pada ahli yang menggunakannya dan  bisa saja berbeda dalam pengelompokannya. Bisa saja seseorang memberikan kategori genus untuk kelompok species yang memiliki sifat morfologis hampir sama. Sedangkan menurut pandangan ahli evolusi bahwa genus selalu memiliki pylogeni yang sama. Secara umum penyebaran organisme dalam satu  genus umumnya selalu berdekatan secara geografis.

7. Pengertian familia atau keluarga.
Kelompok organisme dalam satu Famili terdiri dari satu atau  beberapa genus yang secara phylogenetis terpisah dengan familia lain, oleh adanya peluang yang telah ditentukan. Sehingga secara taksonomi atau sistematika famili selalu tergantung pada genus, species dan sub species. Penyebaran organisme dalam satu famili adalah luas yaitu diseluruh dunia. Sehingga sifat pengelompokan dalam satu famili sangat subyektif. Sehingga jika ada perbedaan dalam satu famili dapat dimasukkan dalam kategori Superfamili jika memang terdapat perbedaan utama sebelum masuk dalam kategori famili. Demikian juga jika perbedaan tersebut lebih mendekati pada genus tertentu sebelum masuk dalam kategori pengelompokan genus maka digunakan sub famili.

8. Pengertian ordo.
Pengelompokan secara taksonomi diatas famili adalah ordo. Penggolongan ini dalam bahasa Indonesia disebut sebagai susunan. Contoh pengelompokan ikan yang mempunyai alat pernafasan tambahan berupa labirinth dikelompokkan dalam ordo Labirithisi. Sedangkan kelompok ikan yang dapat meloncat dari air dan beberapa saat berdiam di atas akar pohon bakau, digolongkan dalam ordo Pleuronectiformes. Demikian seterusnya kategori ordo dilakukan untuk pengelompokan dalam kelompok yang lebih umum.

9. Pengertian klas
Pengelompokan terhadap klas juga sangat umum yaitu iakn yang ada sekarang dibagi dalam tiga kelompok besar pertama adalah kelompok agnatha atau golongan ikan tanpa rahang, kemudian kelompok Chondrichthyes untuk golongan ikan bertulang rawan dan Teleostei untuk golongan ikan bertulang sejati atau golongan ikan yang mempunyai tulang relatif keras.













Tidak ada komentar:

Posting Komentar