perpustakaan online

Senin, 23 April 2012

Manusia dan keadilan dan macam- macam keadilan


Makalah tentang Manusia dan keadilan
    Ilmu sosial Budaya Dasar


    Disusun Oleh :
      Furqon  105080400111032
      Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan
      Fakultas Perikanan Dan Ilmu kelautan
      Universitas Brawijaya 2012




A. PENGERTIAN KEADILAN
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata adil berarti tidak berat sebelah atau tidak memihak atau sewenang-wenang, sehingga keadilan mengandung pengertian sebagai suatu hal yang tidak berat sebelah atau tidak memihak atau sewenang-wenang.
Makna Keadilan
Keadilan memberikan kebenaran, ketegasan dan suatu jalan tengah dari berbagai persoalan juga tidak memihak kepada siapapun. Dan bagi yang berbuat adil merupakan orang yang bijaksana.

Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah diantara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung ekstrem itu menyangkut dua orang atau benda. Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah ditetapkan, maka masing-masing orang akan menerima bagian yang tidak sama, sedangkan pelanggaran terhadap proposi tersebut berarti ketidak adilan.
Keadilan oleh Plato diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri, dan perasaannya dikendalikan oleh akal.Lain lagi pendapat Socrates yang memproyeksikan keadilan pada pemerintahan. Menurut Socrates , keadilan tercipta bilamana warga negara sudah merasakan bahwa pihak pemerintah sudah melaksanakan tugasnya dengan baik. Mengapa diproyeksikan pada pemerintah, sebab pemerintah adalah pimpinan pokok yang menentukan dinamika masyarakat.
Kong Hu Cu berpendapat lain : Keadilan terjadi apabila anak sebagai anak, bila ayah sebagai ayah, bila raja sebagai raja, masing-masing telah melaksanakan kewajibannya. Pendapat ini terbatas pada nilai-nilai tertentu yang sudah diyakini atau disepakati.
Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan menuntut hak dan menjalankan kewajiban. Atau dengan kata lain, keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama.
Berdasarkan kesadaran etis, kita diminta unuk tidak hanya menuntut hak dan lupa menjalankan kewajiban. Jika kita hanya menuntut hak dan lupa menjalankan kewajiban , maka sikap dan tindakan kita akan mengarah pada pemerasan dan memperbudak orang lain. Sebaliknya pula jika kita hanya menjalankan kewajiban dan lupa menuntut hak, maka kita akan mudah diperbudak atau diperas orang lain.
Sebagai contoh, seorang karyawan yang hanya menuntut hak kenaikan upah tanpa meningkatkan hasil kerjanya tentu cenderung disebut memeras. Sebaliknya pula, seorang majikan yang terus menerus menggunakan tenaga orang lain, tanpa memperhatikan kenaikan upah dan kesejahteraan, maka perbuatan itu menjurus kepada sifat memperbudak orang atau pegawainya. Oleh karena itu, untuk memperoleh keadilan misalnya, kita menuntut kenaikan upah, sudah tentu memperoleh keadilan misalnya kita menuntut kenaikan upah, sudah tentu kita harus berusaha meningkatkan prestasi kerja kita. Apabila kita menjadi majikan, kita harus berusaha meningkatkan prestasi kerja kita. Apabila kita menjadi majikan, kita harus memikirkan keseimbangan kerja mereka dengan upah yang diterima.

B. KEADILAN SOSIAL
Berbicara tentang keadilan, anda tentu ingat akan dasar negara kita ialah Pancasila. Sila kelima Pancasila, berbunyi: "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia"
Dalam dokumen lahirnya Pancasila diusulkan oleh Bung Karno adanya prinsip kesejahteraan sebagai salah satu dasar negara. Selanjutnya prinsip itu dijelaskan sebagai prinsip " tidak ada kemiskinan di dalam Indonesia merdeka". Dari usul dan penjelasan itu nampak adanya pembauran pengertian kesejahteraan dan keadilan.
Bung Hatta dalam uraiannya mengenai sila "keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia", menulis sebagai berikut " keadilan sosial adalah langkah yang menentukan untuk melaksanakan Indonesia yang adil dan makmur" , Selanjutnya diuraikan bahwa para pemimpin Indonesia yang menyusun UUD 45 percaya bahwa cita-cita keadilan sosial dalam ekonomi ialah dapat mencapai kemakmuran yang merata. Langkah-langkah menuju kemakmuran yang merata diuraikan secara terperinci.
Panitia ad-hoc majelis permusyawaratan rakyat sementara 1966 memberikan perumusan sebagai berikut :
"Sila keadilan sosial mengandung prinsip bahwa setiap orang di Indonesia akan mendapat perlakuan yang adil dalam bidang hukum, politik, ekonomi dan kebudayaan".
Dalam ketetapan MPR RI No.II/MPR/ 1978 tentang pedoman penghayatan dan pengalaman Pancasila (ekaprasetia pancakarsa) dicantumkan ketentuan sebagai berikut :
Dengan sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia manusia Indonesia menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Selanjutnya untuk mewujudkan keadilan sosial itu, diperinci perbuatan dan sikap yang perlu dipupuk, yakni :
1. Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan
kegotongroyongan
2. Sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
serta menghormati hak-hak orang lain
3. Sikap suka memberi pertolongan kepada orang yang memerlukan
4. Sikap suka bekerja keras
5. Sikap menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bersama
Asas yang menuju dan terciptanya keadilan sosial itu akan dituangkan dalam bergai langkah dan kegiatan, antara lain melalui delapan jalur pemerataan yaitu :
1. Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat banyak khususnya pangan,
sandang dan perumahan
2. Pemerataanmemperolehpendidikandanpelayanankesehatan
3. Pemerataanpembagianpendapatan
4. Pemerataankesempatankerja
5. Pemerataankesempatanberusaha
6. Pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan khususnya bagi
generasi mudadan kaum wanita
7. Pemerataanpenyebaranpembangunandiseluruhwilayahtanahair
8. Pemerataankesempatanmemperolehkeadilan
Keadilan dan ketidak adilan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia karena dalam hidupnya manusia menghadapi keadilan / ketidak adilan setiap hari. Oleh sebab itu keadilan dan ketidak adilan, menimbulkan daya kreativitas manusia. Banyak hasil seni lahir dari imajinasi ketidakadilan, seperti drama, puisi, novel, musik dan lain-lain.

C. BERBAGAI MACAM KEADILAN
a. Keadilan Legal atau keadilan Moral
Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling cocok baginya (Than man behind the gun). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan Sunoto menyebutnya keadilan legal.
Keadilan timbul karena penyatuan dan penyesuaian untuk memberi tempat yang selaras kepada bagian-bagian yang membentuk suatu masyarakat. Keadilan terwujud dalam masyarakat bilamana setiap anggota masyarakat melakukan fungsinya secara baik menurut kemampuannya. Fungsi penguasa ialah membagi- bagikan fungsi-fungsi dalam negara kepada masing-masing orang sesuai dengan keserasian itu. Setiap orang tidak mencampuri tugas dan urusan yang tidak cocok baginya.
Ketidak adilan terjadi apabila ada campur tangan terhadap pihak lain yang melaksanakan tugas-tugas yang selaras sebab hal itu akan menciptakan pertentangan dan ketidak serasian. Misalnya seorang pengurus kesehatan mencampuri urusan pendidikan, maka akan terjadi kekacauan.

b. Keadilan Distributif
Aristoles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama (justice is done when equals are treated equally) Sebagai contoh: Ali bekerja 10 tahun dan budi bekerja 5 tahun. Pada waktu diberikan hadiah harus dibedakan antara Ali dan Budi, yaitu perbedaan sesuai dengan lamanya bekerja. Andaikata Ali menerima Rp.100.000,-maka Budi harus menerima Rp. 50.000,-. Akan tetapi bila besar hadiah Ali dan Budi sama, juster hal tersebut tidak adil.

c. Keadilan Komutatif
Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrim menjadikan ketidak adilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.
Contoh :
Dr.Sukartono dipanggil seorang pasien, Yanti namanya, sebagai seorang dokter ia menjalankan tugasnya dengan baik. Sebaliknya Yanti menanggapi lebih baik lagi. Akibatnya, hubungan mereka berubah dari dokter dan pasien menjadi dua insan lain jenis saling mencintai. Bila dr. sukartono belum berkeluarga mungkin keadaan akan baik saja, ada keadilan komutatif. Akan tetapi karena dr. sukartono sudah berkeluarga, hubungan itu merusak situasi rumah tangga, bahkan akan menghancurkan rumah tangga. Karena dr. Sukartono melalaikan kewajibannya sebagai suami, sedangkan Yanti merusak rumah tangga dr. Sukartono.

D. KEJUJURAN
Kejujuran atau jujur artinya apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya, apa yang dikatakannya sesuai dengan kenyataan yang ada. Sedang kenyataan yang ada itu adalah kenyataan yang benar-benar ada. Jujur juga berarti seseorang bersih hatinya dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum. Untuk itu dituntut satu kata dan perbuatan-perbuatan yang berarti bahwa apa yang dikatakan harus sama dengan perbuatannya. Karena itu jujur juga menepati janji atau kesanggupan yang terlampir melalui kata-kata ataupun yang masih terkandung dalam nuraninya yang berupa kehendak, harapan dan niat.
Seseorang yang tidak menepati niatnya berarti mendustai diri sendiri. Apabila niat telah terlahirdalam kata-kata, padahal tidak ditepati, maka kebohongan disaksikan orang lain. Sikap jujur perlu dipelajari oleh setiap orang, sebab kejujuran mewujudkan keadilan, sedang keadilan menuntut kemulian abadi, jujur memberikan keberanian dan ketentraman hati, agama dengan sempurna, apabila lidahnya tidak suci. Teguhlah pada kebenaran, sekalipun kejujuran dapat merugikan, serta jangan pula pendusta, walaupun dustamu dapat menguntungkan.
Barang siapa berkata jujur serta bertindak sesuai dengan kenyataan, artinya orang itu berbuat benar.
Orang bodoh yang jujur adalah lebih baik daripada oarang pandai yang lacung. Barang siapa tidak dapat dipercaya tutur katanya, atau tidak menepati janji dan kesanggupannya, maka termasuk golongan orang munafik sehingga tidak menerima belas kasihan Tuhan.
Pada hakekatnya jujur atau kejujuran dilandasi oleh kesadaran moral yang tinggi, kesadaran pengakuan akan adanya sama hak dan kewajiban, serta rasa takut terhadap kesalahan atau dosa.
Adapun kesadaran moral adalah kesadaran tentang diri kita sendiri karena kita melihat diri kita sendiri berhadapan dengan hal baik buruk. Disitu manusia dihadapkan kepada pilihan antara halal dan yang haram, yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan, meskipun dapat dilakukan. Dalam hal ini kita melihat sesuatu yang spesifik atau khusus manusiawi. Dalam dunia hewan tidak ada soal tentang jujur dan tidak jujur, patut dan tidak patut, adil dan tidak adil.
Kejujuran bersangkut erat dengan masalah nurani. Menurut M. Alamsyah dalam bukunya Budi nurani, filsafat berfikir, yang disebut nurani adalah sebuah wadah yang ada dalam perasaan manusia. Wadah ini menyimpan suatu getaran kejujuran, ketulusan dalam meneropong kebenaran Moral maupun kebenaran Illahi. Nurani yang diperkembangkan dapat menjadi budi nurani yang merupakan wadah yang menyimpan keyakinan. Jadi getaran kejujuran ataupun ketulusan dapat ditingkatkan menjadi suatu keyakinan, dan atas diri keyakinan maka seseorang diketahui pribadinya. Orang yang memiliki ketulusan tinggi akan memiliki kepribadian yang burukdan rendah dan sering yakin pada dirinya . karena apa yang ada dalam nuraninya banyak dipengaruhi oleh pikirannya yang kadang- kadang justru bertentangan.
Bertolak ukur hati nurani seseorang dapat ditebak perasaan moril dan susilanya, yaitu perasaan yang dihayati bila ia harus menentukan pilihan apakah hal itu baik atau buruk, benar atau salah. Hati nurani bertindak sesuai dengan norma-norma kebenaran akan menjadikan manusianya memiliki kejujuran, ia akan menjadi manusia jujur. Sebaliknya orang yang secara terus menerus berpikir atau bertindak bertentangan dengan hati nuraninya akan selalu mengalami konflik batin, ia akan terus mengalami ketegangan dan sifat kepribadiannya yang semestinya tunggal jadi terpecah. Keadaan demikian sangat mempengaruhi pada jasmanimaupun rokhaninya yang menimbulkan penyakit psikoneorosa. Perasaan etis atau susila ini antara lain wujudnya sebagai kesadaran akan kewajiban, rasa keadilan ataupun ketidak adilan. Nilai-nilai etis ini dikaitkan dengan hubunhan manusia dengan manusia lainnya.
Selain nilai etis yang ditujukan kepada sesama manusia, hati nurani berkaitan erat juga dalam hubungan manusia dengan Tuhan. Manusia yang memiliki budi nurani yang amat peka dalam hubungannya dengan Tuhan adalah manusia agama yang selalu ingat kepadaNya, sebagai sang Pencipta, selalu mematuhi apa yang diperintahnya, berusaha untuk tidak melanggar laranganNYa, selalu mensyukuri apa yang diberikanNYa, selalu merasa dirinya berdosa bila tidak menurut apa yang digariskanNYa, akan selalu gelisah tidur bila belum menjalankan ibadah untukNya.
Berbagai hal yang menyebabkan orang berbuat tidak jujur, mungkin karena tidak rela, mungkin karena pengaruh lingkungan, karena sosial ekonomi, terpaksa ingin populer, karena sopan santun dan untuk mendidik.
Dalam kehidupan sehari-hari jujur atau tidak jujur merupakan bagian hidup yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia itu sendiri.

E. KECURANGAN
Kecurangan atau curang identik dengan ketidak jujuran atau tidak jujur, dan sama pula dengan licik, meskipun tidak serupa benar. Sudah tentu kecurangan sebagai lawan jujur. Curang atau kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nuraninya. Atau orang itu memang dari hatinya sudah berniat curang dengan maksud memperoleh keuntungan tanpa bertenaga dan usaha.
Kecurangan menyebabkan manusia menjadi serakah, tamak, ingin menimbun kekayaan yang berlebihan dengan tujuan agar dianggap sebagai orang yang paling hebat, paling kaya dan senang bila masyarakat sekelilingnya hidup menderita.
Bermacam-macam sebab orang melakukan kecurangan, ditinjau dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya ada empat aspek yaitu:
1. aspekekonomi
2. aspekkebudayaan
3. aspekperadaban
4. aspektenik
Apabila ke empat aspek tersebut dilaksanakan secara wajar, maka segalanya akan berjalan sesuai dengan norma-norma moral atau norma hukum, akan tetapi apabila manusia dalam hatinya telah digerogoti jiwa tamak, iri, dengki,maka manusia akan melakukan perbuatan yang melanggar norma tersebut dan jadilah kecurangan. Tentang baik dan buruk Pujowiyatno dalam bukunya "filsafat sana- sini" menjelaskan bahwa perbuatan yang sejenis dengan perbuatan curang, misalnya berbohong, menipu, merampas, memalsu dan lain-lain adalah sifat buruk. Lawan buruk sudah tentu baik. Baik buruk itu berhubungan dengan kelakuan manusia. Pada diri manusia seakan –akan ada perlawanan antara baik dan buruk. Baik merupakan tingkah laku, karena itu diperlukan ukuran untuk menilainya, namun sukarlah untuk mengajukan ukuran penilaian mengenai hal yang penting ini. Dalam hidup kita mempunyai semacam kesadaran dan tahulah kita bahwa ada baik dan lawannya pada tingkah laku tertentu juga agak mudah menunjuk mana yang baik, kalau tidak baik tentu buruk.

F. PEMULIHAN NAMA BAIK
Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang menjaga dengan hati-hati agar namanya tetap baik. Lebih-lebih jika ia menjadi teladan bagi orang/tetangga adalah suatu kebanggaan batin yang tak ternilai harganya.
Penjagaan nama baik erat hubungannya dengan tingkah laku atau perbuatan. Atau boleh dikatakan nama baik atau tidak baik itu adalah tingkah laku atau perbuatannya. Yang dimaksud dengan tingkah laku dan perbuatan itu antara lain cara berbahasa, cara bergaul, sopan santun, disiplin pribadi, cara menghadapi orang, perbuatan=perbuatan yang dihalalkan agama dan sebagainya.
Tingkah laku atau perbuatan yang baik dengan nama baik itu pada hakekatnya sesuai dengan kodrat manusia yaitu ;
1. manusiamenurutsifatnyaadalahmahlukbermoral
2. ada aturan-aturan yang berdiri sendiri yang harus dipatuhi manusia untuk
mewujudkan dirinya sendiri sebagai pelaku moral tersebut
Pada hakekatnya pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala kesalahannya, bahwa apa yang diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau tidak sesuai dengan akhlak.
Akhlak berasal dari bahasa Arab akhlaq bentuk jamak dari khuluq dan dari akar kata ahlaq yang berarti penciptaan. Oleh karena itu tingkah laku dan perbuatan manusia harus disesuaikan dengan penciptanya sebagai manusia. Untuk itu orang harus bertingkah laku dan berbuat sesuai dengan ahlak yang baik. Ada tiga macam godaan yaitu ;
1. derajad/pangkat
2. harta
3. wanita
Bila orang tidak dapat menguasai hawa nafsunya, maka ia akan terjerumus kejurang kenistaan karena untuk memiliki derajat/pangkat, harta dan wanita itu dengan mempergunakan jalan yang tidak wajar. Jalan itu antara lain, fitnah, membohongi, suap, mencuri, merampok, dan menempuh semua jalan yang diharamkan

G. PEMBALASAN
Pembalasan ialah suatu reaksi atau perbuatan orang lain. Reaksi itu berupa perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang.
Sebagai contoh ; A memberikan makanan kepada B, dilain kesempatan b memberikan minuman kepada A. Perbuatan tersebut merupakan perbuatan serupa, dan ini merupakan pembalasan.
Dalam Al-Qur`an terdapat ayat-ayat yang menyatakan bahwa Tuhan mengadakan pembalasan bagi yang bertaqwa kepada Tuhan diberikan pembalasan dan bagi yang mengingkari perintah Tuhanpun diberikan pembalasan, dan pembalasan yang diberikanpun pembalasan yang seimbang, yaitu siksaan di neraka.
Pembalasan disebabkan oleh adanya pergaulan , pergaulan yang bersabahat mendapat balasan yang bersahabat, sebaliknya, pergaulan yang penuh kecurigaan menimbulkan balasan yang tidak bersahabat pula.
Pada dasarnya manusia adalah mahluk moral dan mahluk sosial. Dalam bergaul manusia harus mematuhi norma-norma untuk mewujudkan moral itu. Bila manusia berbuat amoral, lingkunganlah yang menyebabkannya. Perbuatan amoral pada hakekatnya adalah perbuatan yang melanggar atau memperkosa hak dan kewajiban manusia lain.

Kesimpulan
Ø  Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata adil berarti tidak berat sebelah atau tidak memihak atau sewenang-wenang, sehingga keadilan mengandung pengertian sebagai suatu hal yang tidak berat sebelah atau tidak memihak atau sewenang-wenang.
Ø  Dalam bukunya M. Munandar sulaiman, menyatakan pengertian keadilan menurut beberapa teori antara lain :
·     Menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartiaka sebagai titik tengah diantara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit.
·     Menurut Plato merupakan proyeksi pada diri manusia sehingga orang yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalika diri dan perasaanya dikendalikan oleh akal
·     Menurut Socrates merupakn proyeksi pada pemerintah karena pemerintah adaklah pimpinan pokok yang menetukan dinamika masyarakat
Ø  Beberapa macam keadilan social yaitu : keadilan legal atau keadilan moral,keadilan distributive, dan keadilan komutatif.
Ø  Keadilan sosial,macam – macam keadilan,kejujuran,kecurangan,pemulihan nama baik,dan pembalasan ialah beberapa hal yang termasuk dalam manusia dan keadilan.


Daftars Pustaka
üPreview of “Cetak - ocw.gunadarma.ac.id-course-psychology-study-program-of-psychology-s1-ilmu-budaya-dasar-manusia-dan-keadilan”
ü  Manusia dan Keadilan   StayaLife.com diakses pada tanggal 20/04/2012 pada pukul 18:00 pm
ü  Drs. SupartonoWidyosiswoyo, M.M, “Ilmu Budaya Dasar”, jakarta,1985, halm. 114
ü  [2] Drs. Djoko Widagdho, dkk, “Ilmu Budaya Dasar”, Semarang, 1991, halm. 103
ü  [3]Ir. Drs. M. Munandar Sulaeman, Ms, “Ilmu Budaya Dasar”, Bandung, 1988. Halm. 71
ü  [4] Ibid, halm. 119
ü  [5] Ibid, hlm.115
ü  [6] Ibid, halm. 116
ü  [7] Ibid, halm. 123
ü  [8] Ibid, halm. 120
ü  [9] Ibid, halm. 126
ü  [10] Ibid, halm. 122

Selasa, 17 April 2012

Makalah praktikum magang di pusat pembenihan ikan di Blitar jawa timur


KATA PENGANTAR
Puji sukur kehadirat Allah SWT. Dengan segala kekuasaannya menjadikan kita sebagai mahluk yang paling sempurna di bandingkan mahluk-Nya yang lain. Salawat dan salam senantiasa tetap tercurah kepada baginda kita Muhammad SAW. Kepada keluarganya, sahabat dan seluruh umatnya yang insya Allah kita termasuk salah satu didalamnya.
Laporan ini saya susun untuk memenuhi salah satu persyaratan yang telah disepakati antara pihak mahasiawa yang magang dengan instansi terkait. Terselesainya laporan ini tidak terlepas dari bimbingan semua pihak. Laporan ini dapat selesai berkat bantuan semua pihak maka dari itu kami ingin mengucapkan banyak terima kasih atas bimbingan selama ini dan tidak lupa juga kami ucapkan terimakasih kepada :
1. Allah SWT atas rahmat dan ridho yang telah dilimpahkanNya, kami dapat menyelasaikan magang dengan tepat waktu.
2. Bapak Prof.Dr.Ir.Edy Suprayitno, MS selaku Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya.
3. Bapak Dr.Ir.Nuddin Harahap, MP selaku Ketua Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya.
4. Bapak Drs.Ec. Teteng Rukmocondro selaku Kepala Dinas Pertanian Daerah Kota Blitar.
5. Ibu Ir.Sad wahyuningtyas selaku Kepala UPTD BBI Kota Blitar.
6. Serta semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan namanya satu persatu yang dimana telah berpartisipasi membantu dalam segala hal yang berkaitan dengan proses kegiatan magang dan penyusunan laporan ini.

            Malang, 5 Maret 2012

     Penulis



iii

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan……………..…………………………………………………. i
Identitas Perusahaan ……………………………………………………………… ii
Kata Pengantar …………………………………………………………………… iii
Daftar Isi …………………………………………………………………………... iv
BAB I. Pendahuluan ………...……………………………………………………... 1
1.1 Latar belakang ………………………………………………..……….... 1
1.2 Tujuan Magang …………………………………....………….…….….. 1
1.3 Tujuan Pembuatan Laporan ……………………….…………..……….. 1
BAB II. Gambaran Umum ……………………………..….………………...……. 2
2.1 Sejarah Singkat BBI Blitar ……….………..…………………………… 2
2.2 Visi dan Misi BBI Blitar …………………...…………………………... 2
2.3 Jenis Budidaya di BBi Blitar ………………………………..…….……. 3
BAB III. Analisa Pembahasan ………………………………….…….…………… 4
3.1 Jurnal Kegiatan Mahasiswa ………….…………………….…………… 4
3.2 Deskripsi Umum BBI Blitar …………..………………….…………….. 4
3.3 Analisa Kualitas BBI ………………………………….…………..……. 5
BAB IV. Penutup ……………………….……………………..…………………… 6
4.1 Kesimpulan ………………………….………………….………….…… 6
4.2 Saran …………………………..……………………………….……….. 6
LAMPIRAN …………….………………………………………………..………… 7
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………. 8



iv
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengaruh pada era Globalisasi membawa dampak ganda yaitu disatu sisi era ini membawa iklim yang semakin terbuka untuk bekerja sama dalam bidang bisnis dan managemen, disisi lain era ini juga membawa persaingan yang sangat ketat dibidang teknologi. Oleh karena itu, kita sebagai penerus dimasa yang akan datang harus mempersiapkan diri untuk menghadapi persaingan dalam dunia usaha yang semakin ketat. Salah satu upaya yang dilakukan Universitas Brawijaya melalui Tri Dharma Pendidikan adalah dengan mengadakan salah satu program intern fakultas yang diselenggarakan oleh masing-masing himpunan melalui program magang kerja di berbagai instansi pemerintahan atau perusahaan swasta.
BBI Kota Blitar merupakan salah satu instansi pelayanan publik yang berkualitas dengan salah satu ciri Good Governance sebagai tujuan dari pendayagunaan aparatur negara. Dalam kerangka pelayanan publik, aparatur negara (PNS) harus senantiasa memperhatikan dinamika masyarakat. Dari dasar itulah maka dapat kita jadikan acuan bahwa potensi dan program kerja yang ada di BBI Kota Blitar adalah salah satu yang terbaik dan perlu kita perhatikan khususnya guna mempersiapkan sumber daya manusia yang kompeten di era globalisasi.
1.2 Tujuan Magang
Dengan adanyakegiatan magang, ilmu yang diperoleh dari dunia perkuliahan dapat dirasakan manfaatnya dan dikembangkan dilapangan, dan siswa juga mendapatkan wawasan baik secara teori maupun secara praktek di lapang. Serta menumbuhkan jiwa mandiri dan entrepreneurship pada diri mahasiswa.
1.3 Tujuan Pembuatan Laporan
Tujuan pembuatan laporan ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kemampuan mahasiswa / mahasiswi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan yang dimilikinya. Adapun tujuan dan manfaat dalam pembuatan Laporan magang ini antara lain :
1.     Menghasilkan ilmu teori empiris yang didapat dari bangku perkuliahan dan ilmu praktek secara yang secara  langsung turun ke dalam dunia perikanan budidaya.
2.     Untuk mendapatkan pengalaman sebagai bahan perbandingan antara teori yang didapat di sekolah dengan praktek kerja yang sesungguhnya.
3.     Meningkatkan kemampuan  kreativitas mahasiswa/mahasiswi dalam penulisan yang bersifat Objektif dan ilmiah.
1
II. GAMBARAN UMUM

2.1 Sejarah Singkat BBI Blitar
Balai Benih Ikan Kota Blitar sebagaimana dimaksud dalam pasal 50 ayat 1 Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2002 mempunyai tugas pokok membantu pemerintah dalam menyelenggarakan sebagian urusan di bidang  perikanan dan penyuluhan dalam wilayah Kota Blitar dan sekitarnya. Balai Benih Ikan kelurahan rembang merupakan salah satu basic perikanan budidaya di wilayah Blitar dan sekitarnya yang didirikan di lahan seluas 5 hektare dan masih berada di bawah kendali Dinas Pertanian Daerah Kota Blitar.
Tahun 2010 ini Balai Benih Ikan (BBI) Kelurahan Rembang disulap menjadi agrowisata kebanggaan Kota Blitar. Di lahan seluas sekitar 5 hektar itu, pengunjung akan disuguhi dengan berbagai macam tanaman buah, seperti kelengkeng, jambu biji, mangga, buah naga dan masih tanaman buah yang lain. Selain juga disediakan benih tanaman buah, tanaman anggrek dan benih ikan.
2.2 Visi dan Misi
Visi dan Misi BBI Blitar melaui Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Blitar antara lain adalah
VISI
“Terwujudnya masyarakat perikanan dan kelautan yang sejahtera melalui bisnis yang modern, tangguh, mandiri dan lestari serta terpadu dengan pembangunan wilayah”
MISI
a. Menciptakan sumberdaya manusia yang mampu mengemban amanat pelayanan kepada masyarakat
b. Meningkatkan posisi tawar pembudidaya ikan dan nelayan agar menjadi usahawan agrobisnis dan agroindustri yang mandiri, tangguh serta berdaya secara kelembagaan
c. Meningkatkan upaya pengembangan kawasan agrobisnis dan agroindustri perikanan dan kelautan yang semakin terpadu dengan pengembangan wilayah
d. Mengelola potensi sumberdaya perikanan dan kelautan secara optimal, efektif, efisien, produktif, berdayaguna dan berhasil guna dengan mengutamakan pembangunan agrobisnis dan agroindustri yang ramah lingkungan

2

2.3 Jenis Budidaya di BBI Blitar
Jenis kegiatan budidaya yang ada di Balai Benih Ikan kelurahan rembang diantaranya ada budidaya ikan nila, ikan lele, ikan sidat, serta ikan koi. Untuk pembudidayaan ikan sidat bahkan pihak BBI sudah bekerjasama dengan salah satu perusahaan investor dari jepang dan untuk budidaya ikan koi, di tempat ini merupakan salah satu sentra koi terproduktif dan terpercaya di kawasan Blitar dan sekitarnya.
Pertama, untuk budidaya ikan nila. Pihak BBI tidak hanya memproduksi benih nila yang unggul, tetapi juga memproduksi jenis ikan nila induk yang produktif. Salah satu manfaat dari pembudidayaan ikan nila ini menurut Agus, 2010 adalah kemampuan untuk berproduksi cukup tinggi antara 2-3 bulan dari bibit dan ikan nila dewasa akan dapat menghasilkan telur sendiri setiap 2 bulan sekali.
Kedua, untuk budidaya ikan lele. Di BBI Blitar terdapat jenis lele dumbo dan sebagian lele sangkuriang. Untuk budidaya lele di berbagi BBI di seluruh Indonesia sudah umum karena lele merupakan salah satu komoditas perikanan yang cukup populer di masyarakat. Ikan ini berasal dari Benua Afrika dan pertama kali didatangkan ke Indonesia pada tahun 1984. Karena memiliki berbagai kelebihan, menyebabkan, lele dumbo termasuk ikan yang paling mudah diterima masyarakat. Kelebihan tersebut diantaranya adalah pertumbuhannya cepat, memiliki kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan yang tinggi, rasanya enak dan kandungan gizinya cukup tinggi. Maka tak heran, apabila minat masyarakat untuk membudidayakan lele sangat besar ( Havan, 2009 ).
Ketiga, ikan sidat, pembudidayaan ikan sidat pada BBI Blitar ini menggunakan konsep tertutup yakni budidaya pada kolam permanan memanjang dengan perlakuan ekstra intern. Menurut Hendrawan, 2011 ikan sidat adalah salah satu jenis ikan yang dianggap sangat bermanfaat bagi manusia ( Jepang dan Korea) adalah ikan belut atau sidat atau eel ( anguilla bicolor) karena dengan mengkonsumsi ikan secara teratur bangsa Jepang dan Korea disamping memacu pertumbuhan tinggi badan juga menstimulasi intelektual bangsa dan menjadi mereka sebagai negara industri dan modern.
Dan yang terakhir adalah budidaya ikan koi yang merupakan salah satu ikon ikan kota Blitar. Sistem pembudidayaan ikan koi disini hamper mirip dengan model budidaya ikan koi pada umumnya baik itu dari perlakuan sampai prosedur pemijahan. Menurut Hadizafa, 2011 ikan koi termasuk jenis ikan yang mudah dipelihara. Makanannya tidak selalu harus spesial karena termasuk binatang pemakan tumbuh-tumbuhan dan hewan (omnivira). Pellet merupakan santapan utamanya. Pemeliharaan koi dilakukan di kolam semen, kolam tanah, atau kolam taman. Pemeliharaan koi dalam aquarium tidak dianjurkan, Karena ikan tersebut membutuhkan areal berenang yang luas dan dalam pergerakannya.
3
III. ANALISA PEMBAHASAN

3.1 Jurnal Kegiatan Mahasiswa
Dalam kegiatan magang di BBI Kota Blitar, mahasiswa tidak hanya memperoleh ilmu secara aplikatif, tetapi juga di imbangi dengan teori-teori yang ditatarkan oleh pihak pendamping dari BBI. Berikut laporan kegiatan selama magang di BBI Kota Blitar ;
Tanggal
Jenis Kegiatan
24 Januari 2012
Pengenalan lokasi dan studi tempat
25 Januari 2012
Menguras kolam nila dan sharing tentang pembudidayaan ikan koi
26 Januari 2012
1. Membersihkan kolam ikan koi anak-an
2. Mempelajari dan melihat cara perlakuan pada budidaya ikan sidat
27 Januari 2012
Sharing tentang kontruksi bangunan kolam
30 Januari 2012
Memberi pakan ikan dan melayani penjualan benih ikan nila
31 Januari 2012
Menguras kolam ikan nila dan mempelajari bentuk morfologi ikan nila
1 Februari 2012
Memindahkan bibit-bibit ikan nila kedalam kolam baru dan sharing tentang jenis penerapan sistem budidaya yang cocok dengan lingkungan sekitar
2 Februari 2012
Sharing tentang sistem reproduksi pada berbagai jenis ikan
3 Februari 2012
Dokumentasi gambar-gambar budidaya ikan yang ada di BBI Blitar

3.2 Deskripsi Umum BBI Blitar
BBI Kota Blitar merupakan satu diantara beberapa BBI yang ada di kawasan Kab/Kota Blitar. BBI ini berlokasi di Kelurahan Rembang Kec. Sanan Kulon Kota Blitar dengan luas total 5 hektare. Dalam sistem kerjanya BBI Rembang ini masih berada di bawah kendali Dinas Pertanian Daerah Kota Blitar dan dalam tatanan perikanan kantor BBI ini sekaligus merangkap sebagai Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Blitar yang berada di bawah kendali Unit Pelaksana Teknis Dinas Kota Blitar, di BBI ini sendiri juga sering digunakan untuk kegiatan resmi maupun non resmi seperti magang, PKL, penyuluhan, acara mincing bersama, maupun kegiatan sosialisasi dari pemerintah yang berlabel resmi.
Di BBI Rembang Kota Blitar terdapat empat jenis ikan yang dibudidayakan, yakni ikan sidat, nila, koi, dan lele. Dengan fasilitas kolam permanen dan semi permanen kurang lebih 14 buah dan kolam permanen untuk budidaya ikan sidat kurang lebih ada 11 kolam. Sistem pengelolaan BBI ini ada yang dikelola secara mandiri oleh BBI sendiri dan ada pula yang merupakan proyek kerjasama seperti pada budidaya ikan sidat.
4
Yang dimana budidaya ikan ini merupakan proyek kerjasama pihak BBI dengan PT. Lagerheans dari investor jepang. Untuk kantor keperluan administrasi, di BBI ini masih menjadi satu komplek dengan kantor dinas pertanian. Dalam perjalanannya BBI Kel. Rembang ini tidak hanya menyediakan benih-benih ikan yang siap dijual ke mayarakat atau pembeli, tetapi juga memproduksi ikan-ikan induk-an serta ikan yang sudah siap produksi walaupun hanya beberapa jenis tertentu saja. Selain itu, juga ada tempat penyewaan pemancingan hasil kerjasama pihak BBI dengan pihak luar, serta ada juga kolam – kolam yang memang benar-benar disewakan atau dikomersilkan.
3.3 Analisa Kualitas BBI
Kondisi BBi Blitar ditinjau dari segi kualitas maupun kuantitas kinerja, sebenarnya sudah cukup baik dan program kerja yang diterapkan juga sudah cukup efisien. Di bawah ini kami beri perbandingan kualitas yang ada di BBI Kelurahan Rembang Kota Blitar dengan BBI Ciganjur Jakarta Selatan yang digadang-gadang sebagai BBI yang memiliki sarana prasarana yang memadai juga kualitas sumber daya yang mumpuni.
Jenis Pengembangan Produksi
BBI Ciganjur
BBI Blitar
Pengadaan pakan ikan yang berkualitas
Ada
Ada
Pengadaan pupuk kolam ikan
Ada
Ada
Pengadaan induk ikan yang berkualitas
Ada
Ada
Pengadaan obat-obatan ikan
Ada
Ada
Audit sistem mutu benih ikan
Ada
Belum ada
Evaluasi pendataan produksi ikan
Ada
Belum ada
Visualisasi teknik budidaya ikan air tawar
Ada
Belum ada
Kaji terap pembenihan ikan
Ada
Ada
Sosialisasi teknologi pembenihan ikan
Ada
Belum ada
Pengendalian hama dan penyakit
Ada
Ada
Pengadaan peralatan perikanan
Ada
Ada
Evaluasi pemeriksaan kualitas air BBI dengan perairan umum
Ada
Belum ada
Evaluasi distribusi bantuan benih ikan
Ada
Belum ada
Perawatan kolam dan saluran
Ada
Ada
Peningkatan SDM UPT di BBI
Ada
Ada
Pengadaan pakan ikan berkualitas
Ada
Ada
Peningkatan kualitas administrasi ketatausahaan
Ada
Ada
Peningkatan sarana dan prasarana kantor
Ada
Ada
Kaji terap pemuliaan induk ikan
Ada
Belum ada
Tabel Perbandingan kualitas dan kuantitas BBI
Dari tabel perbandingan diatas dapat dikatakan bahwa kualitas sumberdaya dan system kerja yang ada di BBI Blitar sudahlah cukup baik dan produktif.
5

IV. PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Jenis kegiatan budidaya yang ada di Balai Benih Ikan kelurahan rembang diantaranya ada budidaya ikan nila, ikan lele, ikan sidat, serta ikan koi. Untuk pembudidayaan ikan sidat bahkan pihak BBI sudah bekerjasama dengan salah satu perusahaan investor dari jepang dan untuk budidaya ikan koi, di tempat ini merupakan salah satu sentra koi terproduktif dan terpercaya di kawasan Blitar dan sekitarnya.
Ternyata didunia PNS (Pegawai Negeri Sipil) lebih menyenangkan pekerjaannya pun ringan tidak seberat pada waktu tahap belajar (pendidikan) hanya saja tanggung jawabnya lebih besar dan harus bersikap lebih dewasa lagi.
4.2 Saran
Alhamdulillah saya bersyukur karena dapat mendapatkan ilmu baru yang tidak saya dapatkan di kampus,tetapi masalah kedisiplinannya pun masih kurang bagi karyawan BBI kota Blitar.Perlu ditingkatkan lagi sebagai tugas karyawan untuk bela negara atau jika perlu diberi pelajaran tentang kewarganegaraan agar tanggung jawab sebagai karyawan dapat dilaksanakan dengan baik.


DAFTAR PUSTAKA

Agus, 2010. Bagaimana Membudidaya ikan Nila. Diakses pada http://ikannila.com/Bagaimana-membudidaya-Ikan-Nila.htm. Malang 6 Maret 2012
Hadizafa, 2012. Cara Budidaya dan Merawat Ikan Koi. Diakses pada http;//peluangusaha-oke.com. Malang 6 Meret 2012
Havan, 2009. Pembenihan Ikan Lele Dumbo. Diakses pada http://bbat-sukabumi.tripod.com/lele.html. Malang 5 Maret 2012
Hendrawan, 2011. Investasi budidaya Ikan Sidat ( Anguilla sp ). Diakses pada http://kagindi.indonetwork.co.id/405787/.html Malang 3 Maret 2012.