perpustakaan online

Selasa, 20 Maret 2012

Paham Nasinalisme di dalam ERA Globalisasi



1.     PENDAHULUAN

Nasionalisme adalah suatu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara. Dalam arti cinta akan tanah air dan rela berkorban demi bangsa dan negara ( dalam bahasa inggris “nation”) dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk kelompok manusia. Para nasionalis menganggap bahwa negara adalah berdasarkan beberapa “kebenaran politik” (politic legitimacy). Apakah kita sebagai warga Negara sudah memahami maksud dari arti kata “Nasionalisme” itu sendiri? Mungkin kita paham maksudnya tapi sulit untuk mengaplikasikanya. Dalam era globalisasi saat ini telah  terjadi degradasi rasa nasionalisme pada masyarakat terutama pada generasi muda. Hal ini dipengaruhi oleh kurangnya rasa di hati kita dan kurangnya pendidikan akan penanaman rasa nasionalisme dalam diri kita sendiri. nasionalisme dapat menonjolkan dirinya sebagai sebagian paham negara atau gerakan (bukan negara) yang popular berdasaran  pendapat warga negara, etnis budaya, keagamaan, dan ideologi. Katagori tersebut lazimnya berkaitan dan kebanyakan teori nasionalisme mencampur adukkan sebagian atau semua elemen. Nasionalisme merupakan suatu bentuk ideologi, sebagai suatu ideologi nasionalisme  membangun kesadaran rakyat sebagai suatu bangsa serta memberi seperangkat sikap dan program tindakan. Tingkah laku seorang nasionalis di dasarkan pada perasaan menjadi bagian dari suatu komunitas bangsa.






2.     Pembahasan

2.1 Pengertian Nasionalisme
Nasionalisme adalah adalah suatu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan negara (dalam bahsa inggris “nation”) dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia. Nasionalisme dapat menonjolkan dirinya sebagai paham negara atau gerakan (bukan negara) yang populer berdasarkan pendapat warga negara, etnis budaya, keagamaan dan ideologi. Nasionalisme amatlah penting kalau bangsa kita mau bertahan, ada tiga poin penting yang menjadi ciri khas nasionalisme para para pendiri bangsa antara lain,
·      Pertama, nasionalisme mereka adalah nasionlisme yang didasari oleh rasa sukarela dan tulus.
·      Kedua, nasionalisme mereka adalah nasionalisme yang berorientasi pada nilai. Bersatu bukanlah suatu tujuan melainkan sarana. Tujuan utama mereka amatlah luhur yaitu keutamaan manusiawi.
·      Ketiga, nasionalisme para nasionalis itu adalah nasionalisme yang dewasa. Manifestasi dari ciri ini adalah sikap mereka yang tidak meremehkan harkat dan martabat bangsa lain.
Karakter nasionalisme seperti itu sudah terbukti dapat mempertahankan eksistensi bangsa Indonesia walau ditekan oleh kekuatan asing, menjadi dasar semangat bangsa Indonesia dalam berjuang dan bahkan bisa mengantarkan bangsa Indonesia mencapai cita-citanya, yaitu kemerdekaan.

2.2 Lahirnya Nasionalisme di Indonesia
Nasionalisme di Indonesia pada awalnya muncul sebagai jawaban atas kolonialisme. Pengalaman penderitaan bersama sebagai kaum terjajah melahirkan semagat solodaritas sebagai suatu komunitas yang mesti bangkit dan hidup menjadi bangsa yang merdeka. Sebagai upaya menumbuhkan rasa nasionalisme di Indonesia diawali dengan pembentukan identitas nasional yaitu dengan adanya penggunaan istilah “Indonesia” untuk menyebut negara kita ini. Dimana selanjutnya istilah Indonesia dipandang sebagai identitas nasional, lambang perjuangan bangsa Indonesia dalam menentang penjajahan. Kata yang mampu mempersatukan bangsa dalam melakukan perjuangan dan pergerakan melawan penjajahan, sehingga segala bentuk perjuangan dilakukan demi kepentingan Indonesia bukan atas daerah lagi. Semagat tersebut oleh para pejuang kemerdekaan dihidupi tidak hanya dalam batas waktu tertentu tetapi terus-menerus hingga kini dan masa mendatang. Ikatan nasionalisme tumbuh di tengah masyarakat saat pola berpikirnya mulai merosot. Ikatan ini terjadi saat manusia mulai hidup bersama dalam suatu wilayah tertentu dan tidak beranjak dari situ. Saat itu  naluri untuk mempertahankan diri sangat berperan dan mendorong mereka untuk mempertahankan negaranya. Pada masa global sekarang ini satu hal yang perlu dibebani oleh bangsa Indonesia adalah mentalitas warganya. Sikap mental yang kuat dan konsisten serta mampu mengeksplorasi diri adalah salah satu bentuk konkrit yang dibutuhkan oleh bangsa Indonesia pada saat ini. Saat ini memang bangsa  Indonesia sedang mengalami masa masekat terpuruknya dalam dunia internasional. Krisis multidimensi yang dibarengi dengan krisis ekonomi yang berkepanjangan yang menyebabkan kegoncangan dan keterpurukan  mental bangsa Indonesia.


2.3                   Beberapa Bentuk Dari Nasionalisme
1.       Nasionalisme Kewarganegaraan (nasionalisme sipil)
Adalah nasionalisme dimana negara memperoleh dimana negara memperoleh kebenaran politik dari penyertaan aktif rakyatnya “kehendak rakyat” , “perwakilan politik”.

2.       Nasionalisme Politik
Adalah sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran politik dari budaya asal atau etnis sebuah masyarakat.

3.       Nasionalisme Budaya
Adalah sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran politik dari budaya bersama “sifat keturunan” seperti warna kulit, ras, dan sebagainya.

4.       Nasionalisme Agama
Adalah sejenis nasionalisme dimana Negara memperoleh legalitas politik dari persamaan agama. Walaupun begitu, lazimnya nasionalisme etnis adalah dicampurkan adukan dengan nasionalisme keagamaan.


Hal-Hal Yang Dapat Menumbuhkan Nasionalisme Antara lain :
·      Melestarikan kebudayaan Indonesia, tentunya kita pun harus bangga dan cinta terhadapnya
·      Mencintai dan bangga akan produk-produk dalam negeri
·      Ikut serta dalam pengembangan dan pembangunan negeri
·      Mengesampingkan sikap pluralisme


2.4 Globalisasi
Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan dan diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia. Sebagai proses globalisasi, berlangsung melalui dua dimensi dalam interaksi antar bangsa, yaitu dimensi ruang dan waktu. Ruang makin dipersempit dan waktu makin dipersingkat dalam interaksi dan komunikasi pada skala dunia. Globalisasi berlangsung disemua bidang kehidupan seperti ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan lain-lain. Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam globalisasi. Dewasa ini, perkembangan teknologi begitu cepat sehingga segala informasi dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh dunia. Oleh karena itu globalisasi tidak bisa kita hindari kehadiranya.

2.5 Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme
Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan negatif. Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, ideology, sosial budaya dan lain-lain mempengaruhi nilai-nilai nasionalisme terhadap suatu bangsa.

·     Pengaruh Positif Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme, Antara Lain :
1.   Dilihat dari globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis. Karena pemerintahan adalah bagian dari suatu Negara jika pemerintahan dijalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan positif tersebut dapat berupa rasa nasionalisme terhadap negara menjadi meningkat.

2.   Dari aspek globalisasi ekonomi, terbentuknya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal tersebut maka akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan nasional bangsa.

3.   Dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin iptek dari bangsa lain yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa.



·     Pengaruh Negatif Globalisasi Terhadap Nilai-Nilai Nasionalisme Yaitu :
1.   Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideology pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tersebut terjadi akan berakibat hilangnya rasa nasionalisme bangsa kita.

2.   Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri (seprti Mc Donald, coca cola, pizza hut, dll)  membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.

3.   Masyarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang sebagai masyarakat dunia dijadikan sebagai kiblat.

4.   Menyebabkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan yang miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat menyebabkan  pertentangan antara yang kaya dan yang miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa.

5.   Munculnya sikap individualisme yang menunjukan tidak kepedulian antar perilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa.

Berdasarkan analisa dan uraian di atas pengaruh negatif globalisasi lebih banyak dari pada pengaruh positifnya. Oleh karena itu diperlukan langkah untuk mengantisipasi pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai nasionalisme. Antisipasi pengaruh negatif globalisasi terhadap nasionalisme, antara lain :
1.     Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, missal semagat mencintai produk dalam negeri
2.     Menanamkan dan mengamalkan Pancasila dengan sebaik-baiknya
3.     Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik-baiknya
4.     Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti sebenar-benarnya dan seadil-adilnya
5.     Selektif terhadap pengaruh globalisasi dibidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa.
Dengan adanya langkah-langkh antisipasi tersebut diharapkan mampu menangkis pengaruh globalisasi yang dapat mengubah nilai nasionalisme terhadap bangsa sehingga kita tidak akan kehilangan kepribadian bangsa

2.6  Nasionalisme dan Kemandirian Bangsa di Era Global
Pada abad ke-21, negara-negara berkembang harus mewaspadai adanya tren globalisasi di segala bidang dengan kemajuan teknologi dan berkembangan dunia yang seolah-olah membuat batas-batas negara dan kedaulatan negara menjadi kabur, bahkan  dalam bidang ekonomi dinyataan kini dunia menjadi tanpa batas. Negara-negara berkembang termasuk Indonesia, harus mewaspadai globalisasi karena ketidak mampuan dalam menghadapi persaingan di era globalisasi terutama dengan negara-negara maju. Negara-negara maju menguasai dunia dengan pengembangan imu pengetahuan dan teknologi didukung oleh sumber daya manusia yang handal, sementara negara berkembang  masih mengandalkan luas wilayah, kekayaan alam, dan jumlah penduduk. Dimasa yang akan datang kalau suatu negara hanya mengandalkan luas wilayah, kekayaan alam, dan banyaknya penduduk tanpa adanya pengembangan sumber daya manusia, negara tersebut akan menjadi mangsa bagi negara-negara maju.  

2.7 Upaya Meningkatkan Rasa Nasionalisme Dalam Menghadapi Era Globalisasi
Di era globalisasi ini kita kita harus dapat memberikan makna baru kepada paham dan semangat nasionalisme. Kalau dulu paham dan semagat itu kita jadikan landasan untuk mengusir penjajah, sekarang harus kita jadikan sebagai landasan untuk membangun bangsa agar kita menjadi bangsa yang maju, terhormat, dan bermartabat. Upaya mengembangkan paham kebangsaan itu, dengan sendirinya akan menyesuaikan  diri dengan tantangan  perubahan zaman. Namun, esensinya sama sekali tidak berubah. Nasionalisme harus memperkuat posisi ke dalam, dengan memelihara dan mempertahankan kedaulatan dan integritas wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Esensinya adalah kita berjuang membangun kehidupan berbangsa dan bernegara yang demokratis, menegakkan hukum dengan adil, menuntut ilmu dengan baik dan membangun ekonomi untuk meningkatkan kesejahterahan rakyat.

2.8  Strategi Penguatan Nasionalisme di Era Globalisasi
1.    Penguatan peran lembaga-lembaga sosial kemasyarakatan dalam ikut membangun semangat nasionalisme dan patriotisme, terutama dikalangan generasi muda. Generasi muda adalah elemen strategi dimasa depan. Mereka sepertinya menyadari bahwa dalam era globalisasi, generasi muda dapat berperan sebagai subjek maupun objek.
2.     Penguatan semangat nasionalisme pada masyarakat yang tinggal di wilayah-wilayah yang perspektif kepentingan nasional dinilai strategi, seperti : daerah perbatasan, kawasan industri strategis,  daerah penghasil bahan tambang
3.     Penguatan semangat nasionalisme pada masyarakat yang hidup di daerah rawan pangan (miskin), rawan konflik, dan rawan bencana alam. Strategi ini dapat dilakukan dengan menyelenggarakan berbagai program yang diorientasikan pada peningkatan kesetiakawanann soaial dan partisipasi masyarakat. Terhadap anggota atau kelompok masyarakat yang berusaha melestarikan dan mengembangkan kekuasaan budaya bangsa. Demikian pula dengan anggota atau kelompok masyarakat yang berushasil mencapai prestasi yang membanggakan di dunia internasional. Apresiasi ini dilakukan dengan pemberian penghargaan oleh negara dan kemudian prestasinya diangkat oleh media masa.
Menumbuhkan Patriotisme pada anak bangsaMengapa rasa nasionalisme terutama kepada anak bangsa, di Indonesia sekarang ini sudah memudar dan tentunya orang tua selaku ujung tombak harus selalu mendidik anak-anaknya bagaimana menumbuhkan rasa nasionalisme. Dalam menumbuhkan rasa nasionalisme pada anak-anak bangsa, intinya kita harus selalu menginformasikan hal-hal mengenai nasionalisme kepada mereka melalui media maupun kegiatan yang bertujuan menumbuhkan rasa nasionalisme.Berikut InI Beberapa Faktor Penyebab Memudarnya Nasionalisme dikalangan anak
Faktor internalPemerintah pada zaman reformasi yang jauh dari harapan para anak, sehingga membuat mereka kecewa terhadap kinerja pemerintah saat ini. Terkuaknya kasus-kasus korupsi, penggelapan uang Negara, dan penyalah gunaan kekuasaan para pejabat Negara membuat para anak bangsa enggan untuk memeperhatikan lagi pemerintah. Selain itu sikap keluarga dan lingkungan sekitar juga berpengaru besar terhadap anak karena anak cenderung meniri sikap apa yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan sekitar. Demakrasi yang melewati batas etika dan sopan santun dan maraknya unjuk rasa, telah menimbulkan frustasi dikalangan anak dan hilangnya optimisme, sehingga adanya adalah rasa malas, egois, dan emosional. Tertinggalnya Indonesia dengan Negara-negara lain dalam segala aspek kehidupan memuat para anak bangsa tidak bangga lagi menjadi bangsa Indonesia.
Faktor eksternal
Cepatnya arus globalisasi yang berimbas pada moral pemuda, mereka lebih memilih kebudayaan Negara lain yang lebih bagus terutama Negara barat. Misalnya anak-anak Indonesia cenderung memeilih pakaian yang minim yang mencerminkan budaya barat dibandingkan memakai batik atau baju yang sopan yang mencerminkan budaya bangsa Indonesia. Para pemuda kini di kuasai oleh narkoba dan minum-minuman keras, sehingga sangat merusak martabat bangsa Indonesia. Paham liberalisme yang dianut oleh Negara-negara barat yang memberikan dampak  buruk pada kehidupan bangsa.


DAFTAR PUSTAKA
http://farahfitriani.wordpress.com/2011/04/30/kajian-pendidikan-kewarganegaraan-dan-filsafat-pancasila/
Top of Form
 Bottom of ForTelusuri hasil untuk 'nasionalisme'
1.     18 Mar 2012
cillperqueen.wordpress.com
... a Perihal Buah semu DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP NASIONALISME Posted on 27 September 2010 BAB 1. PENDAHULUAN 1. ... ... aya dan lain lain akan berdampak pada nilai nilai nasionalisme terhadap bangsa. 1.2Rumusan Masalah 1.Apa yang di ...
2.     18 Mar 2012
localhost
... 0110 webmaster@setneg.go.idwebmaster@setneg.go.id Nasionalisme dan Jati Diri Bangsa di Era Global Dadan Wildan S ... ... Sekretaris Negara Republik Indonesia. Pendahuluan Nasionalisme merupakan refleksi perjuangan dari segenap kompon ...
3.     18 Mar 2012
edukasi.kompasiana.com
... seorang karyawan swasta...^_^... 0 inShare Share Nasionalisme OPINI | 19 December 2011 | 12:14Dibaca: 40 Koment ... ... ar: 1 1 dari 1 Kompasianer menilai inspiratif Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertaha ...
4.     18 Mar 2012
www.wikimu.com
... 03-2012 Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai-Nilai Nasionalisme Selasa, 11-03-2008 14:30:17 oleh: tri darmiyati K ... ... aya dan lain- lain akan mempengaruhi nilai- nilai nasionalisme terhadap bangsa. Pengaruh positif globalisasi ter ...
5.     18 Mar 2012
muhamadsyani.wordpress.com
... Data) Pendidikan Kewarganegaraan (Patriotisme & Nasionalisme) Posted on April 18, 2011 PATRIOTISME DAN NASIONALISME Bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki seja ... ... memperjuangkan dan memperoleh kemerdekaan. Sifat Nasionalisme dan Patriotisme adalah kunci untuk mempersatukan ...
6.     18 Mar 2012
www.setneg.go.id
... n No 17 - 18 Jakarta 10110 webmaster@setneg.go.id Nasionalisme dan Jati Diri Bangsa di Era Global Dadan Wildan S ... ... Sekretaris Negara Republik Indonesia. Pendahuluan Nasionalisme merupakan refleksi perjuangan dari segenap kompon ...
7.     16 Mar 2012
id.wikipedia.org
Nasionalisme Indonesia Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensikl ... ... opedia bebas Belum DiperiksaNasionalisme Indonesia adalah suatu gerakan kebangsaan yang ti ... ... lat. Sejak abad 19 dan abad 20 muncul benih-benih nasionalisme pada bangsa Asia Afrika khususnya Indonesia. Daft ...